Pada penelitian tersebut untuk menyelidiki kemanjuran cuka apel untuk pencegahan hyperlipidemia atau kolesterol tinggi, mereka melakukan percobaan pada seekor tikus untuk memeriksa efek asam asetat yang terkandung dalam cuka apel selama 19 hari.
Hasilnya menunjukan, pemberian asam asetat memiliki nilai yang secara signifikan lebih rendah untuk menurunkan kadar kolesterol dan triasilgliserol. Beberapa penelitian lain, cuka apel juga memiliki manfaat kesehatan lainnya.
Termasuk di antaranya adalah mengontrol kadar gula darah, manajemen berat badan dan dapat digunakan untuk orang-orang yang sedang menjalani diet. Dalam penelitian menyelidiki efek mengonsumsi cuka sari apel pada orang yang menjalani diet rendah kalori.
Para peneliti menemukan, peserta yang mengonsumsi cuka sari apel tidak hanya kehilangan berat badan lebih banyak daripada mereka yang menggunakan plasebo, tetapi juga memiliki trigliserida dan kolesterol total yang lebih rendah.
Studi lain yang diterbitkan pada tahun 2018 melaporkan cuka sari apel mengurangi kolesterol darah total, sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) pada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas. Satu studi skala kecil menemukan cuka sari apel secara sederhana menurunkan kolesterol pada orang yang kadarnya bukan tingkat yang tidak sehat.