Hindari Makanan dan Minuman yang Terpapar BPA, Dampaknya Gangguan Tumbuh Kembang pada Anak

Vien Dimyati
Paparan Bisphenol A (BPA) menimbulkan perubahan perkembangan otak (Foto: Leafscore)

JAKARTA, iNews.id - Memilih makanan dan minuman sehat menjadi pilihan penting saat ini. Sebisa mungkin, masyarakat dapat menghindari makanan dan minuman yang terpapar Bisphenol A (BPA).

Berbagai penelitian menunjukkan, paparan Bisphenol A (BPA) menimbulkan perubahan perkembangan otak secara dimorfik. Salah satunya, kajian sains berjudul “Dampak Paparan Bishpenol-A pada Brain Development dan Gangguan Perkembangan Mental” yang dilakukan oleh Dekan Fakultas Farmasi Unair Surabaya, Prof. Junaedi Khotib.

Prof. Junaedi Khotib mengatakan, kajian tersebut mengatakan, perkembangan dan fisiologi hipotalamus neuroendokrin dan pengendalian keseimbangan energi mengalami gangguan, dan proses learning memori pada hipokampus mengalami penurunan.

Menurut Prof. Junaedi Khotib, adanya BPA akan menimbulkan kerusakan yang kompleks dengan melibatkan jalur hormonal dan epigenetik. 

Meski sampai saat ini, kuantitasi gangguan pada model tikus secara invivo belum dapat ditranslasikan ke dalam model dosis-response yang sangat jelas pada manusia, ini harus menjadi pemikiran dan peringatan akan adanya gangguan kesehatan yang akan terjadi ketika terdapat paparan BPA dan berdampak serius pada kesehatan manusia baik secara fisik maupun mental.

"Potensi dampak merugikan BPA pada diferensiasi dan fungsi otak sangat besar dan kompleks, karena perubahan yang dihasilkan kemudian dapat menyebabkan perubahan organik maupun perilaku organisme," kata Prof. Junaedi Khotib melalui keterangannya dikutip Senin (30/5/2022).

Menurut Prof. Junaedi Khotib, fokus penelitian tersebut untuk mengevaluasi dampak BPA terhadap gangguan pembentukan dan maturasi sel syaraf pada otak berdasarkan data invitro, invivo dan epidemiologi.

“Upaya ini berhubungan erat dalam mencegah timbulnya berbagai gangguan syaraf, mental, perilaku dan kualitas generasi Indonesia pada masa depan,” kata Prof. Junaidi Khotib.

Prof. Junaidi Khotib menambahkan, beberapa poin kesimpulan penting terkait penelitiannya. Pertama, paparan BPA pada kultur sel syaraf dan penyangga menghasilkan perubahan dalam aktivitas, proliferasi, deferensiasi serta fisiologi sel syaraf dan penyangga dalam mengekspresikan protein spesifik.

Kedua, paparan BPA secara invivo pada hewan coba pada fase prenatal dan neonatal menimbulkan perubahan diferensiasi, maturasi dan perkembangan sistem persyarafan dalam otak, yang berdampak pada perubahan perilaku dan learning memory hewan coba.

"Ketiga, paparan BPA berhubungan erat dengan kandungan BPA dalam urin dan marker kerusakan DNA. Hal tersebut berpeluang menimbulkan gangguan tumbuh kembang terutama pada ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity Disorder), ASD (Autism Spectrum Disorder) dan gangguan kesehatan mental pada anak-anak," ujar Prof. Junaidi Khotib. 

Editor : Vien Dimyati
Artikel Terkait
Health
2 bulan lalu

Ciri-Ciri Makanan Tidak Layak Konsumsi, Bukan cuma Bau Basi!

Kuliner
2 bulan lalu

Ciri-Ciri Udang Terkontaminasi Zat Radioaktif Caesium-137, Kamu Wajib Tahu! 

Bisnis
5 bulan lalu

Labuna Ukir Prestasi Bersama BRI, UMKM Rempah Makin Mendunia

Megapolitan
5 bulan lalu

Pramono Beri Diskon Pajak untuk Sektor Perhotelan hingga Mamin di Jakarta, Segini Besarannya

Health
5 bulan lalu

7 Makanan Sehat Pengganti Soda dan Permen untuk Gaya Hidup Lebih Sehat

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal