Hindari Makanan dan Minuman yang Terpapar BPA, Dampaknya Gangguan Tumbuh Kembang pada Anak

Vien Dimyati
Paparan Bisphenol A (BPA) menimbulkan perubahan perkembangan otak (Foto: Leafscore)

Berdasarkan kajian tersebut, Prof. Junaidi Khotib merekomendasikan empat langkah untuk mencegah paparan dan dampak merugikan pada manusia. Pertama, edukasi dan peningkatan kesadaran kepada masyarakat terkait dengan kemampuan secara bijak dalam memilih produk makanan atau minuman yang menggunakan kemasan primer yang bebas BPA.

Kedua, pendampingan pada produsen dalam meningkatkan costumer awareness melalui upaya menjaga keamanan produk dari paparan senyawa berbahaya bagi Kesehatan seperti BPA. Pengendalian dan monitoring penggunaan kemasan dapat dilakukan dengan baik.

Ketiga, komitmen dan tanggung jawab produsen dalam menjamin keamanan produk melalui studi pharmacovigilance yang intensif terkait dengan migrasi/pelepasan BPA dari kemasan dan dampak bagi kesehatan.

“Keempat, upaya Lembaga Autorisasi dalam perijinan produk makanan dan minuman dengan tidak melakukan pembiaran peluang pemaparan bahan berbahaya BPA melalui pemberian label pada kemasan primer pada makanan dan minuman," katanya.

Diketahui, Bisfenol-A (BPA) merupakan bahan kimia yang digunakan dalam kemasan plastik polikarbonat. Dengan BPA ini plastik diharapkan tak mudah hancur, sehingga bisa digunakan dengan baik sebagai wadah. Galon air mineral adalah salah satu yang menggunakan bahan kimia ini. Selain kemasan air berbahan plastik, BPA sebetulnya juga dijumpai pada kemasan berbagai makanan kalengan, perlengkapan rumah seperti pipa air, yang berupa lapisan plastik tipis.

BPA dapat mengalami migrasi dan mengontaminasi produk dalam kemasannya. Jika seseorang terpapar BPA yang merupakan senyawa endocrine disruptor (gangguan sistem endokrin) ini dalam jangka panjang atau terus menerus, inilah yang harus diwaspadai karena bisa berisiko pada kesehatannya. Pada beberapa penelitian telah menunjukkan intensitas dan durasi paparan sangat berkorelasi dengan kadar BPA dalam tubuh.

Pentingnya melindungi kesehatan manusia dari bahaya BPA yang menggerakkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) mengkaji kembali pengaturan pelabelan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Badan POM melakukan kajian scientific based (policy brief), yaitu meliputi kajian keamanan BPA, kajian dampak ekonomi kesehatan, kajian dampak lingkungan hidup, dan kajian dampak sosial.

Bahaya atas penggunaan produk yang terkontaminasi BPA terlebih pada bayi atau anak-anak, juga ditunjukkan oleh Kajian Otoritas Keamanan Pangan Eropa atau The European Food Safety Authority (EFSA) yang melakukan evaluasi ulang risiko BPA pada 2021 lalu.

Dalam kajian Scientific Opinion Re-evaluation of Bisphenol A (BPA) tersebut  EFSA Panel on Contact Materials, Enzymes, and Processing Aids (CEP) mengusulkan TDI baru BPA adalah 0,04 nanogram/kgBB/hari dan menyimpulkan terdapat concern kesehatan dari paparan BPA makanan untuk semua kelompok umur dari populasi umum.

Hasil perbandingan perkiraan paparan dengan asupan harian yang ditoleransi (tolerable daily intake atau TDI) baru menunjukkan paparan makanan rata-rata di semua kelompok umur (termasuk bayi dan balita) melebihi TDI 100.000 kali dibanding tahun 2015 (4 mikrogram/kgBB/hari). 

Oleh karena itu American Chemistry Council (ACC) pun mendorong EFSA untuk melakukan kajian ilmiah lebih lanjut. Sebagai catatan berdasarkan kajian TDI oleh EFSA, sejak 2018, Uni Eropa menurunkan batas migrasi BPA yang semula sebesar 0,6 bpj (bagian per juta) turun menjadi 0,05 bpj, hal ini menunjukkan tingkat risiko kesehatan BPA semakin tinggi.

Editor : Vien Dimyati
Artikel Terkait
Health
2 bulan lalu

Ciri-Ciri Makanan Tidak Layak Konsumsi, Bukan cuma Bau Basi!

Kuliner
2 bulan lalu

Ciri-Ciri Udang Terkontaminasi Zat Radioaktif Caesium-137, Kamu Wajib Tahu! 

Bisnis
5 bulan lalu

Labuna Ukir Prestasi Bersama BRI, UMKM Rempah Makin Mendunia

Megapolitan
5 bulan lalu

Pramono Beri Diskon Pajak untuk Sektor Perhotelan hingga Mamin di Jakarta, Segini Besarannya

Health
5 bulan lalu

7 Makanan Sehat Pengganti Soda dan Permen untuk Gaya Hidup Lebih Sehat

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal