Para peserta ekraf yang masuk sebagai finalis nantinya berhak mengikuti kegiatan Demoday yang rencananya dilaksanakan pada Oktober 2020 di Bali. Demoday FSI merupakan kegiatan mentoring dan pitching forum pelaku usaha kuliner. Peserta Demoday berkesempatan mengikuti direct mentoring, business coaching, mendapat akses permodalan, sekaligus akses pemasaran.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Hanifah Makarim menjelaskan, FoodStartup Indonesia bekerja sama dengan berbagai sumber pendanaan dan investor yang tepat guna memfasilitasi kebutuhan pembiayaan yang dipresentasikan 100 finalis saat pitching forum nanti.
"Pada aspek jenis pendanaan yang dibutuhkan, panitia FoodStartup Indonesia MMXX mengidentifikasi ke dalam 5 sumber yaitu bank, equity, fintech, profit sharing, dan lembaga pinjaman lainnya. Adapun besar pendanaan yang dibutuhkan per kategori usaha berbeda tergantung tingkat kebutuhan usaha yang dijalankan," kata Hanifah Makarim.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif , Wishnutama Kusubandio mengungkapkan, pelaksanaan FoodStartup Indonesia membuktikan, pelaku ekonomi kreatif bidang kuliner merupakan aset bangsa yang sangat besar meski dalam situasi pandemi Covid-19.
“Masih dalam suasana hari kemerdekaan, pelaksanaan FoodStartup Indonesia sampai dengan tahapan ini membuktikan, pelaku ekonomi kreatif bidang kuliner merupakan aset bangsa yang sangat besar meski dalam situasi pandemi,” ujar Wishnutama.