Wedang uwuh ini mendapat rating luar biasa dari Farel, yaitu 12/10 karena kelezatan dan keunikannya. Tak berhenti di sana, Farel melanjutkan ke Tengkleng Gajah restoran dengan porsi besar yang menyajikan berbagai variasi tengkleng seperti tengkleng goreng dan tengkleng gulai. Meski namanya gajah, restoran ini sebenarnya tidak menyajikan daging gajah, melainkan kambing dan sapi. Tengkleng Gajah mendapat rating 8/10 dari Farel.
Akhir petualangan kulinernya, Farel mengunjungi Sate Klathak Pak Pong, sate khas Yogyakarta yang menggunakan jeruji sepeda sebagai tusukan daging. Menurut sejarah, jeruji sepeda dipilih karena bisa membuat daging matang merata. Farel menyukai keunikan rasa sate klathak yang lembut dan gurih, memberikan rating 8/10.
Farel menginap di Hubs Hostel Yogyakarta, akomodasi terjangkau yang cocok bagi wisatawan yang ingin menghemat biaya perjalanan. Untuk kalian nikmati ulasan kuliner lengkap dari Farel Tarek, kunjungi akun YouTube-nya di @farelogic.