Adanya penyakit infeksi virus, misalnya penyakit hepatitis B atau C, konsumsi alkohol, kondisi dislipidemia (gangguan kadar lemak darah), maupun efek samping konsumsi obat-obatan tertentu, menimbulkan proses oksidatif yang mengakibatkan peradangan atau gangguan fungsi liver, yang jika dibiarkan akan terjadi kerusakan hati yang permanen (fibrosis dan cirrhosis).
"Dengan mengonsumsi curcumin sejak awal, itu lebih baik, karena proses oksidasi bisa dicegah," kata dokter Inggrid, dalam acara Talkshow Kesehatan dan Peluncuran Curcuma Force, di Jakarta, Rabu (21/10/2020).
Menurut dr Inggrid, curcumin juga akan meredakan peradangan pada organ hati karena sifatnya sebagai anti-inflamasi. Ketika curcumin ditambah piperin, khasiatnya bertambah besar. Piperin itu suatu senyawa yang bisa dihasilkan atau diisolasi dari lada hitam atau cabai Jawa. Umumnya lada hitam. Piperin juga punya khasiat tersendiri yang mirip dengan curcumin, yakni antioksidan dan anti peradangan.
"Piperin bagus jika dikombinasikan dengan curcumin. Karena curcumin ini seringkali sulit diserap oleh darah kita. Nah, dengan ditambahkan piperin, akan mempermudah absorpsi atau penyerapan curcumin dari saluran cerna ke dalam darah," kata dr Inggrid.