Di sisi lain, dia percaya biji kopi Indonesia yang ditanam oleh petani lokal juga memiliki cita rasa yang bagus, sehingga sudah saatnya untuk diperkenalkan ke seluruh dunia. "Kami berharap dengan adanya Master S.O.E. Series dengan biji kopi Karana Bali Kintamanis kali ini, kami dapat memperkenalkan cita rasa biji kopi Indonesia kepada pencinta kopi di seluruh Indonesia, bahkan dunia," kata dia.
Sampai sekarang, lanjut Hadi, gerai Tomoro telah tersedia di negara China, serta dalam tahun ini, akan membuka gerai di negara lain seperti Filipina dan Singapura untuk memperkenalkan cita rasa biji kopi Bali Kintamani yang enak dan memiliki profil rasa yang unik, serta mewakili warisan Indonesia.
"Kami menerima banyak masukan untuk menggunakan biji kopi dari Indonesia. Kami sangat menghargai masukan dari Tomunity, sehingga kami mempersembahkan Master S.O.E. Series dengan biji kopi dari Indonesia yaitu Karana Bali Kintamanis ke seluruh pulau Jawa dan pada 24 Januari 2024 akan kami distribusikan ke seluruh gerai kami di Indonesia," katanya.
Menurutnya, kehadiran Master S.O.E. Series dengan biji kopi Bali Kintamani ini sekaligus menunjukkan komitmen dan upaya dalam mendengarkan kebutuhan dan kesukaan untuk menciptakan pengalaman minum kopi yang mewakili selera yang beragam.
"Biji kopi dari dataran tinggi di sekitar pegunungan area Kintamani bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang tradisi, sejarah, potensi alam, proses budidaya, dan kehidupan spiritual yang sudah ada sejak 200 tahun yang lalu. Kombinasi semua inilah yang membuat kami ingin memperkenalkan kopi Kintamani ke dunia," ujar Hadi.
Masih sama seperti seri sebelumnya, Master S.O.E. Series dengan biji kopi Karana Bali Kintamanis merupakan hasil kolaborasi World Barista Champion 2017 – Dale Harris dan Indonesia Barista Champion 2018 – Muhammad Aga. Kedua barista ini memastikan kualitas Master S.O.E. Series mulai dari pemilihan biji kopi hingga siap dikonsumsi oleh pelanggan. Pemilihan biji kopi Karana Bali Kintamanis ini karena ditanam di ketinggian 1.100 - 1.500 mdpl dengan memanfaatkan tanah vulkanik dan iklim yang berubah-ubah.
Cuaca yang cerah dan hujan bergantian memberikan sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhan tanaman. Kombinasi tanah dan cuaca yang ideal ini menghasilkan kopi yang berkualitas tinggi. Bahkan Master S.O.E. Series dengan biji kopi Bali Kintamani ini berhasil mendapatkan skor 83 dalam tes skor cupping yang artinya specialty coffee yang enak.
Muhammad Aga, Tomoro Coffee Master & Indonesia Barista Champion 2018 menjelaskan, dedikasi dia dalam mengejar kualitas terbaik terlihat jelas dari proses cupping terus menerus dan pendekatan yang akurat pada proses roasting.
"Dengan profil medium espresso roast, kami berupaya mengoptimalkan keunikan biji kopi sambil memadukan rasanya secara harmonis. Kami memilih biji kopi dari Karana Bali Kintamanis kali ini, karena memiliki profil rasa yang khas dan sesuai dengan selera masyarakat Indonesia yaitu kombinasi tingkat keasaman dan manis, seperti tebu, kismis manis, dan wafer cokelat," katanya.
Selain itu, lanjut Aga, waktu panennya adalah Mei – Agustus 2023 sehingga menjadikannya kopi terbaik untuk dinikmati sekarang ini.