Melalui berbagai materi yang didapatkan peserta dalam program inkubasi, diharapkan akan semakin meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para peserta.
"Acara ini kita harapkan dapat semakin mengasah kreativitas dan mengeskalasi penggunaan digitalisasi dalam payung inovasi, adaptasi, dan kolaborasi," ujarnya.
Sementara, Direktur Industri Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kemenparekraf, Yuke Sri Rahayu menjelaskan, program inkubasi kuliner merupakan program dari Kemenparekraf dalam rangka percepatan pertumbuhan usaha di subsektor kuliner melalui pelatihan dan pendampingan selama enam bulan yang kemudian diikuti dengan lokakarya dan business matching.
"Pelatihan kepada para peserta diberikan oleh praktisi yang memang ahli di bidang kuliner," kata Yuke.
Berdasarkan monitoring dan evaluasi yang dilakukan kepada para peserta setelah mengikuti pelatihan, tercatat sebanyak 80 persen peserta omzetnya naik antara Rp5 juta-Rp10 juta, 16 persen peserta mengalami peningkatan antara Rp10 juta-Rp50 juta dan sekitar 4 persen peserta mendapatkan kenaikan omzet di atas Rp50 juta.
"Tahun ini kami harapkan para peserta juga dapat mengikuti program lanjutan seperti AKI (Apresiasi Kreasi Indonesia), masuk ke dalam ekosistem ekonomi kreatif yang lebih luas sehingga perkembangannya semakin baik," ujar Yuke.