Di tanah kelahiran Mahfud MD, yang dikenal dengan banyak pesantren, para santri dan penduduk melaksanakan sungkem (songkem) sebagai bentuk penghargaan kepada kyai, sering kali diiringi dengan pemberian makanan. Warisan kuliner khas, Bebek Songkem, memiliki akar sejarah dalam tradisi hormat dan terima kasih terhadap seorang kiai.
Biasanya, hidangan ini dihadirkan sebagai hantaran saat menjalani songkeman (sungkem atau silaturahmi) untuk menghormati kiai yang telah memberikan ajaran keagamaan kepada anak-anak mereka secara sukarela.
Jika Sinjay dikenal dengan sambal mangga, maka Bebek Songkem identik dengan cita rasa rempah-rempahnya yang khas. Proses memasaknya memerlukan ketelitian dan waktu berjam-jam, dengan metode pengukusan.
Karena itu, bumbu-bumbu yang digunakan memiliki kesempatan sempurna untuk meresap hingga ke dalam daging bebek. Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas, berikut adalah resepnya:
Bahan-bahan untuk Membuat Bebek Songkem:
- 2 ekor bebek (masing-masing beratnya sekitar 800 gram), potong menjadi empat bagian
- 50 ml air perasan jeruk nipis
- Daun pisang untuk membungkus
- Tulang daun pisang untuk mengikat