JAKARTA, iNews.id - Belakangan ini ramai terkait penyakit menular yang ada pada hewan. Penyakit yang memiliki nama Lumpy Skin Disease (LSD) ini sempat mengkhawatirkan masyarakat.
Hal itu karena, virus tersebut menular pada hewan ternak sapi dan kerbau yang tengah merebak di Pulau Sumatera. Ini menjadi kasus pertama yang dilaporkan di Indonesia.
Hewan ternak seperti sapi dan kerbau menjadi incaran virus penyebab penyakit. Karena itu, dimohon kepada para pemilik hewan ternak untuk mengecek kesehatan hewan ternak dan segera melakukan intervensi penanganan jika diduga ada hewan ternak yang terinfeksi.
Gejala penyakit LSD adalah munculnya nodul berukuran 1-7 cm yang biasanya ditemukan pada daerah leher, kepala, kaki, ekor, dan ambing. Pada kasus berat, nodul atau benjolan yang muncul ditemukan hampir di seluruh bagian tubuh hewan ternak.
Munculnya benjolan ini biasanya diawali dengan demam hingga lebih dari 40,5 derajat celcius. Nodul pada kulit tersebut jika dibiarkan akan menjadi lesi nekrotik dan ulseratif.
Tanda klinis lainnya yaitu badan ternak lemah, adanya leleran hidung dan mata, pembengkakan limfonodus subscapula dan prefemoralis, serta dapat terjadi oedema pada kaki.
Menjadi pertanyaan sekarang, apakah aman daging sapi yang terkontaminasi LSD dimakan manusia?