Sebagian orang yang mengonsumsi kopi memang merasakan efek seperti lebih rileks dan lebih ringan menjalani hari. Jika ditambah dengan gaya hidup yang lebih sehat, pola istirahat yang baik, serta mengurangi makanan tinggi karbohidrat, maka kondisi diabetes dan pankreas bisa membaik.
Namun hal ini tidak serta merta terjadi akibat kopi saja. Akan tetapi ada perubahan gaya hidup dan asupan makanan yang dikonsumsi setiap harinya. "Jadi tidak ada fungsi apa-apa, kecuali kalau dengan kopi tubuh bisa lebih rileks, lebih santai, tidurnya enak, relaksasinya enak, yang kita makan juga rendah karbohidrat, berubah semua ya berubah,” ujar dr Hendri.
"Bukan gara-gara kopinya. Tapi gara-gara makannya, lifestyle-nya yang dijaga bukan karena kopi," katanya.
Oleh karenanya, dr Hendri menjelaskan kopi saja tidak bisa mengobati diabetes dan pankreas. Terlebih jika tidak diiringi dengan gaya hidup serta mengatur konsumsi gula dan karbohidrat hariannya. "Jadi kopi menurut saya tidak bisa memperbaiki keadaan diabetes, tidak bisa memperbaiki pankreas, tidak bisa memperbaiki metabolisme," ujarnya.