Di kesempatan itu, Penny pun menyampaikan, dari 7.200 takjil yang diperiksa, semuanya tidak ada yang mengandung Methanil Yellow atau pewarna kimia yang tidak diperuntukkan untuk makanan, melainkan cat dan tekstil.
"Temuan BPOM ini pun jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 0,26%. Artinya, sudah semakin sedikit oknum nakal yang menjual takjil berbahaya," katanya.
Meski begitu, karena masih ada kasusnya di masyarakat, BPOM memastikan akan terus melakukan pengawasan agar menjamin apa yang dimakan atau diminum masyarakat tidak berbahaya bagi kesehatan mereka.
Dalam kesempatan itu, Penny mengimbau kepada masyarakat agar berani melaporkan jika menemukan panganan yang tidak memenuhi ketentuan, termasuk takjil yang tidak sehat.
"Masyarakat bisa melaporkan temuan, tentu dengan bukti yang kuat dan jelas, ke BPOM Mobile atau telepon langsung ke BPOM di nomor 1-500-533," kata Penny.