5 Fakta Bisnis Orang Jepang, Rahasia Sukses Berbisnis yang Patut Ditiru

JAKARTA, iNews.id - 5 fakta bisnis orang Jepang berikut patut diterapkan dalam pekerjaan Anda saat ini. Fakta-fakta ini akan mengungkap rahasia Jepang menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar.

Kelima fakta tersebut sangat berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki prinsip dan karakter yang baik. Dengan SDM yang mumpuni, tak heran jika banyak bisnis di Jepang yang begitu berkembang pesat dan mendunia.

Baca Juga

Semen Merah Putih Komitmen Berkontribusi Bangun Negeri Lewat Mandor Pintar Institute dan MPTree

Lantas, apa saja fakta-fakta mengenai bisnis yang dijalankan oleh orang Jepang? Simak ulasan iNews.id berikut ini, yang dilansir dari berbagai sumber (16/6/2022).

Fakta bisnis orang Jepang

1.Memiliki prinsip Hourensou

Hourensou merupakan singkatan dari Houkoku, Renraku, Soudan yang merupakan prinsip berkomunikasi dan berdiskusi orang Jepang saat bekerja. Seseorang yang memiliki prinsip Houkoku akan selalu melaporkan hasil kerjanya kepada atasan dengan data-data yang akurat dan jelas.

Baca Juga

Indonesia Terima Hibah 300 Unit Refrigerator Vaksin Covid-19 dari Jepang

Sedangkan Renraku merupakan prinsip pekerja Jepang yang akan menyampaikan segala fakta dan informasi terkait pekerjaan. Selanjutnya, seseorang dengan prinsip Soudan berarti akan mengkonsultasikan segala sesuatu sebelum mengambil keputusan penting untuk bisnisnya.

2.Berbisnis dengan sungguh-sungguh

Dalam budaya Jepang, kesungguhan akan memberikan hasil yang terbaik. Tak heran jika mereka begitu menghargai proses yang sedang dijalani dalam membangun sebuah bisnis. Maka dari itu, orang Jepang begitu bersungguh-sungguh dalam menjalankan bisnis.

Baca Juga

6 Hal yang Sangat Mahal di Jepang Tetapi Murah di Indonesia, Apa Saja?

Mereka tampak begitu passionate dengan apa yang sedang dijalankan. Ketika menghadapi situasi sulit, orang Jepang tak mau begitu saja menyerah dengan keadaan. Mereka akan selalu berpikir positif sambil tetap mengusahakan hasil yang terbaik.

3.Bekerja dengan cepat

Selain kesungguhan, hal lain yang membuat orang Jepang begitu sukses dalam berbisnis adalah budaya serba cepat yang mereka miliki. Gaya bekerja ini merujuk pada fakta bahwa dunia memang berjalan begitu cepat.

Baca Juga

5 Barang yang Murah di Jepang Mahal di Indonesia, Buruan Beli!

Maka dari itu, orang-orang yang bekerja dengan lambat akan tertinggal. Selain itu, orang Jepang begitu menghargai waktu sehingga mereka bekerja dengan sangat disiplin.

Anda bisa melihat gaya bekerja serba cepat ini pada jalanan di kota-kota Jepang yang diisi oleh orang-orang yang seolah-olah berjalan dengan sangat terburu-buru.

4.Pengelolaan bisnis yang baik

Strategi lain untuk menjalankan bisnis ala orang Jepang adalah budaya pengelolaan yang baik. Sebelum memutuskan suatu hal, terutama hal besar, orang Jepang akan mempertimbangkannya dengan sangat hati-hati serta melalui analisis yang mendalam.

Pendapat dari tim juga begitu dibutuhkan ketika menghadapi situasi seperti ini. Kritik dan masukan pun akan diterima dengan baik demi kemajuan bisnis.

Maka dari itu, tim dalam menjalankan bisnis di Jepang akan dibentuk agar menjadi tim kerja yang berkualitas.

5.Memiliki prinsip Bushido

Bushido adalah prinsip-prinsip mengenai semangat kerja dan loyalitas yang berdasarkan pada budaya samurai. Seseorang yang memiliki prinsip Bushido akan menerapkan rasa sungguh-sungguh, berani, murah hati, jujur, setia, dan hormat.

Maka tak heran jika Bushido juga memiliki arti sebagai ‘ksatria’. Orang Jepang dikenal begitu total dan loyal terhadap apa yang dikerjakan.

Mereka bahkan tak segan melakukan bunuh diri jika merasa gagal menjalankan tanggung jawabnya. Prinsip Bushido inilah yang menjadi salah satu hal penting yang membentuk etos kerja tinggi bangsa Jepang.

Nah, itulah 5 fakta bisnis orang Jepang yang patut untuk ditiru. Dengan menerapkan prinsip-prinsip orang Jepang dalam menjalankan bisnis tersebut, bukan tak mungkin jika usaha yang sedang Anda kelola akan mengalami kemajuan yang sangat pesat.

Editor: Komaruddin Bagja