Aman dari Ancaman Resesi, Sektor Batu Bara Miliki Propsek Positif di 2023

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) per November 2022, harga batu bara acuan (HBA) ditetapkan sebesar 308,20 dolar AS per metrik ton. Angka itu sedikit menurun dibandingkan Oktober 2022 yang mencapai 330,98 per metrik ton.
Dia menilai, dampak konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina, juga China dan Australia yang memicu harga batu bara sangat tinggi. Meskipun ada beberapa koreksi beberapa bulan terakhir, tapi harga batu bara tetap masih tinggi dan diprediksi akan terus meningkat di tahun 2023.
Sebagaimana diketahui, pertambangan batu bara dan lignit tumbuh sebesar 9,41 persen, yang didorong oleh peningkatan permintaan dari luar negeri terhadap batu bara, serta kenaikan harga batu bara yang signifikan.
Lebih lanjut, pertambangan bijih logam tumbuh sebesar 9,03 persen, yang didorong oleh meningkatnya produksi tembaga dan emas di distrik mineral Grasberg, Papua.
Selain itu, kenaikan juga dikarenakan adanya peningkatan permintaan dari luar negeri terutama untuk komoditi emas dan tembaga.