Apindo Ajak 1.000 Pengusaha Gotong Royong Atasi Stunting di Tanah Air
Program tersebut, lanjutnya, juga dilakukan dengan mengikuti pedoman teknis dari Kementerian Kesehatan dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mengatasi masalah stunting.
Dia mengungkapkan, upaya mengatasi stunting tersebut diharapkan akan mewujudkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul dan berkualitas sehingga bonus demografi Indonesia dapat tercapai secara optimal.
"Kami percaya Indonesia akan mampu menikmati bonus demografi dengan SDM yang unggul dan mampu bersaing, bukan hanya di kawasan regional, namun juga di tingkat global," ujar Shinta.
Dia memaparkan, program GAS-KIPAS STUNTING APINDO menggunakan tiga pendekatan yaitu peningkatan akses pangan, investasi dalam pendidikan dan kesehatan, serta penyuluhan dan kampanye.
Rencanaya program tersebut akan terus dikembangkan hingga tahun 2024 untuk dapat menjangkau lebih dari 150.000 penerima manfaat yang tersebar di lebih dari 1.000 Posyandu di seluruh Indonesia, khususnya di 14 provinsi prioritas penurunan prevalensi stunting nasional.
"Kami sudah membentuk tim khusus, yang terdiri atas perwakilan perusahaan dan tim pakar yang memiliki kapasitas di bidang nutrisi dan penanggulangan stunting. Kami juga melibatkan perguruan tinggi sebagai bentuk sinergi pemangku kepentingan di semua lini yang terkait strategi penanggulangan stunting nasional,” tutur Shinta.
Editor: Jeanny Aipassa