Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menkeu Purbaya Jadi Pengajar di SMAN 3 Jakarta, Paparkan Peran APBN dalam Perekonomian
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

Suahasil mengakui, Pertamina secara khusus telah meminta Kemenkeu untuk memberikan insentif fiskal. Belum adanya insentif ini, kata dia, membuat proyek ini jalan di tempat. Untuk itu dia berharap Pertamina bisa segera memulai pembangunan proyek-proyek besarnya.

“Yaudah makanya pertamina suruh kerja lah. Pertaminanya suruh kerja. Udah kita kasih insentif kemudian kerjalah cari investor. Kerja sama dengan investor yang mau, terus kemudian bangun,” katanya.

Direktur Pertamina Elia Massa Manik sebelumnya mengaku proges pembangunan kilang minyak belum berjalan dengan baik karena terkendala berbagai hal. Diantaranya masalah pembebasan lahan hingga insentif fiskal berupa tax holiday.

Elia menyebut, aturan tax holiday di Indonesia belum kompetitif dibandingkan fasilitas serupa di negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam. Meski beberapa proyek terhambat, dia mengatakan, proyek pengembangan kilang di Balikpapan sebenarnya sudah layak untuk masuk dalam tahap groundbreaking sehingga dia berjanji akan mempercepat.

Pembangunan kilang minyak di Tanah Air sangat krusial mengingat kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) terus meningkat. Saat ini, kebutuhan BBM mencapai 1,6 juta barel per hari sementara produksi hanya mampu memenuhi 600.000 barel per hari. Artinya, terjadi defisit 1 juta barel per hari yang harus dipenuhi lewat impor.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut