Begini Strategi Krakatau Steel Benahi Keuangan dari Rugi Jadi Untung

Saat ini restrukturisasi masih terus dilakukan. Tercatat, perusahaan telah melunasi utang Rp10,9 triliun atau setara 718 juta dolar AS.
Rincian pembayaran Tranche A sebesar Rp423,1 miliar (27,7 juta dolar AS), Tranche B sebesar Rp6,5 triliun (430 juta dolar AS), serta pembayaran pinjaman kepada Commerzbank AG sebesar Rp3,9 triliun (260 juta dolar AS).
Selain restrukturisasi keuangan dan perbaikan kinerja, Purwono memastikan Krakatau Steel juga melakukan pembenahan dalam organisasi maupun digitalisasi. Restrukturisasi organisasi dilakukan melalui perampingan organisasi, delayering, maupun optimalisasi business process.
Sedangkan transformasi digital dilakukan dengan pengembangan digitalisasi melalui pengembangan platform marketplace produk baja, Digital Control Tower, maupun aplikasi pengembangan untuk mengoptimalisasi strategi penjualan.
"Program restrukturisasi dan transformasi terus dilakukan hingga saat ini," katanya.
Dengan dukungan Kementerian BUMN dan seluruh stakeholder terkait, perseroan berkomitmen terus meningkatkan kinerjanya sebagai perusahaan yang sehat dan memiliki peran dalam kancah industri strategis nasional.
“Saat ini kami berfokus untuk terus berupaya menjaga performa Krakatau Steel terutama diantaranya dengan sinergi bersama Krakatau Steel Group melalui kontribusi positif pada proyek-proyek nasional seperti diantaranya pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara, proyek pipa baja minyak dan gas bumi, maupun proyek-proyek pengembangan strategis lainnya,” ucap Purwono.
Editor: Aditya Pratama