BI Tak Akan Naikkan Suku Bunga Seagresif The Fed
JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) menyatakan tak akan berlebihan menaikkan bunga acuan secara agresif seperti yang dilakukan bank sentral Amerika Serikat (the Fed)) dan beberapa negara lainnya di dunia. Itu karena tingkat inflasi di dalam negeri yang diprediksi bakal terus menurun.
"Dengan adanya subsidi dari bu Menteri Keuangan tekanan inflasi terjaga, sehingga kami tidak harus menaikkan suku bunga berlebihan atau seagresif di AS atau negara lain," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara Indonesian Economic Outlook 2023 di Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Perry menjelaskan, BI terus melakukan sinergi ekonomi nasional, terutama dalam bentuk koordinasi fiskal dan moneter, di antaranya melakukan transformasi sektor keuangan dalam bentuk digitalisasi, serta ekonomi keuangan hijau.
"Kami akan secara terukur, itu yang kami terus pastikan, inflasi inti kembali di bawah 4 persen di semester I, as early as possible. Kami terus akan tetap menjaga nilai tukar rupiah, pada masa turbulensinya kami lakukan intervensi, kami stabilisasikan, tapi tahun depan dengan turbulensi yang agak mereda, kami yakin rupiah akan menguat ke fundamentalnya," tutur dia.
Dia menambahkan, dengan terjaga daya beli masyarakat, pertumbuhan ekonomi yang masih kuat, hingga harga-harga stabil, maka tekanan inflasi bisa diredam.