Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Sosok di Balik Lukisan Kaleng Biskuit Khong Guan yang Legendaris, Ternyata Orang Salatiga
Advertisement . Scroll to see content

Biskuit Khong Guan Bukan Asli Indonesia tapi dari Negara Tetangga, Siapa Pemiliknya?

Sabtu, 22 Oktober 2022 - 20:29:00 WIB
Biskuit Khong Guan Bukan Asli Indonesia tapi dari Negara Tetangga, Siapa Pemiliknya?
Biskuit Khong Guan bukan asli Indonesia tapi dari negara tetangga, siapa pemiliknya? Foto: IG Khong Guan
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Biskuit yang sangat legendaris di Indonesia dengan merek Khong Guan sering menjadi pilihan masyarakat Indonesia untuk dijadikan hidangan saat Lebaran. Banyak yang mengira, produk ini asli Indonesia.

Ternyata, Khong Guan bukan berasal dari Tanah Air, tapi dari negeri tetangga lho. Lalu, siapa pemilik Khong Guan? Berikut ulasannya dikutip dari berbagai sumber.

Pemilik Khong Guan

Khong Guan Biscuit Company adalah produsen biskuit yang berkembang menjadi grup perusahaan multinasional dengan beragam kepentingan, termasuk properti, distribusi produk makanan, dan perdagangan komoditas. Khong Guan berdiri sejak 1947 dengan pabrik pertama berlokasi di Jalan 18 Howard, Singapura. 

Khong Guan didirikan oleh Chew Choo Keng dan Chew Choo Han. Dua bersaudara ini meninggalkan desa mereka di Fujian, China menuju Singapura untuk mencari nafkah pada 1935. 

Di negeri Singa, kakak beradik tersebut mendapatkan pekerjaan di pabrik biskuit lokal. Namun, saat Jepang menginvasi Singapura, keduanya pindah ke Perak, Malaysia pada 1940 untuk mencari perlindungan. 

Di Malaysia, mereka membuat biskuit sendiri untuk dijual. Biskuit mereka sebenarnya cukup laku, namun terkendala pasokan bahan baku hingga akhirnya beralih menjual garam dan sabun. Ini dilakukan untuk bertahan hidup. 

Pendiri Khong Guan, Chew Choo Keng dan Chew Choo Han. Foto: Dok Khong Guan
Pendiri Khong Guan, Chew Choo Keng dan Chew Choo Han. Foto: Dok Khong Guan

Ketika Jepang tak lagi menginvasi Singapura, Chew Choo Keng dan Chew Choo Han kembali ke Singapura. Chew Choo Han kemudian membeli beberapa mesin pembuat biskuit tua dan rusak akibat perang yang dijual sebagai barang bekas dari pabrik lama tempat mereka dulu bekerja. 

Mereka kembali membuat biskuit dan laku keras. Akhirnya pada 1947, mereka mendirikan Khong Guan Biscuit Factory di Howard Road. 

Penjualan biskuit tersebut meningkat pesat hingga akhirnya mereka melakukan ekspansi ke Malaysia pada 1950. Pabrik di Singapura menghasilkan 10.000 kaleng biskuit setiap harinya dan memiliki sekitar 200 pegawai. 

Sementara di Malaysia, Khong Guan menghasilkan 40.000 kaleng biskuit setiap hari dan memiliki 1.000 karyawan. Sekitar 70 persen produk Khong Guan dijual di Singapura dan Malaysia dan sisanya dijual ke berbagai negara, seperti Indonesia, Hong Kong, Afrika, dan Timur Tengah.

Pada 1970, pabrik di Singapura berpindah ke lokasi yang lebih luas karena meningkatnya permintaan. Pabriknya dipindahkan ke Jurong, Singapura. 

Pada 1980-an, Khong Guan melakukan ekspor ke negara lain, seperti Jepang dan Amerika Serikat (AS). Sejak itu, perusahaan ini sudah mengekspor produknya ke lebih dari 40 negara.

Khong Guan Indonesia

Sementara itu Khong Guan memproduksi biskuit pertamanya di Indonesia pada 1971 di Surabaya, Jawa Timur. Seiring pesatnya perkembangan bisnis, Khong Guan Indonesia membuka pabrik di Ciracas, Jakarta Timur. 

Khong Guan Merah Assorted merupakan produk pertama Khong Guan Biscuit Factory Indonesia. Selanjutnya, perusahaan ini secara resmi menjadi PT Khong Guan Biscuit Factory pada 1972. 

Nama tersebut kemudian berubah menjadi PT Khong Guan Biscuit Factory Ltd pada 2 Maret 1976. Khong Guan kemudian memiliki ratusan merek makanan ringan, seperti Choco Bear, Togo, Big Royal Wafer, Butter Cookies, Mini Stick, Monde, Malkist Crackers, Marie Special, Wafer Nissin, dan lainnya.

Adapun ciri khas dari Khong guan Merah Assorted adalah kaleng yang legendaris, yakni potret seorang ibu sedang duduk di meja makan bersama anak laki-laki dan perempuan. Gambar tersebut sempat viral dan kerap menjadi meme karena tak ada sosok ayah di gambar fenomenal tersebut. Gambar tersebut diyakini merupakan desain dari Bernardus Prasodjo. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut