Bos Evergrande Hui Ka Yan Diawasi Ketat Polisi China
Selain itu, rencana restrukturisasi utang luar negeri Evergrande, yang merupakan kunci kelangsungan hidup perusahaan di tengah krisis uang tunai, tampaknya akan gagal dan prospek likuidasi perusahaan tersebut semakin mendapatkan momentum.
"Perusahaan sangat mungkin gagal dalam restrukturisasi utang, dan dengan ekuitas negatif, Evergrande dapat mengalami kebangkrutan, yang mencakup reorganisasi kebangkrutan dan likuidasi kebangkrutan,” ujar Analis UOB Kay Hian dalam sebuah catatan dikutip, Rabu (27/9/2023).
Reuters melaporkan pada hari Selasa bahwa kelompok kreditur luar negeri utama Evergrande berencana untuk bergabung dengan petisi pengadilan likuidasi yang diajukan terhadap pengembang jika mereka tidak mengajukan rencana perombakan utang baru pada akhir Oktober.
Rencana tersebut muncul setelah perusahaan mengumumkan bahwa mereka tidak dapat menerbitkan obligasi baru sebagai bagian dari rencana restrukturisasi utang karena adanya penyelidikan peraturan terhadap unit utamanya di China, Hengda Real Estate.
Hengda, dalam pengajuan terpisah pada hari Senin, mengatakan bahwa pihaknya telah gagal membayar pokok dan bunga obligasi sebesar 4 miliar yuan yang jatuh tempo pada batas waktu 25 September.
Editor: Aditya Pratama