Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Perintahkan Audit RS usai Ibu Hamil dan Bayi Meninggal Ditolak 4 Rumah Sakit
Advertisement . Scroll to see content

BPKP Audit Keuangan Wijaya Karya Jelang Pencairan PMN

Selasa, 20 Juni 2023 - 15:58:00 WIB
 BPKP Audit Keuangan Wijaya Karya Jelang Pencairan PMN
Gedung PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (Foto: Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melakukan audit terhadap keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menjelang pencairan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp8 triliun. 

Corporate Secretary Wijaya Karya, Mahendra Vijaya, mengatakan perseroan bersikap terbuka atas langkah audit yang dilakukan BPKP. Audit tersebut merupakan proses verifikasi yang dilakukan BPKP sebelum dana segar itu diterima dan digunakan WIKA. 

"Sikap WIKA akan menerima dan siap untuk bekerja sama dgn BPKP. Iya pak, saat ini sedang dalam proses," ujar Mahendra saat dikonfirmasi iNews, Selasa (20/6/2023). 

Emiten bersandi saham WIKA itu, akan memperoleh tambahan penyertaan modal negara senilai Rp8 triliun. Dana segar itu bersumber dari APBN tahun 2023, namun baru dicairkan pada 2024. 

Emiten konstruksi pelat merah itu menjadi salah satu BUMN Karya yang mengalami kesulitan keuangan. Perusahaan saat ini tengah menghadapi penghentian sementara pembayaran kewajiban atau utang ke kreditur.

Jumlah liabilitas, termasuk utang, Wijaya Karya mencapai Rp55,76 triliun. Angka tersebut membuat emiten menduduki posisi kedua setelah PT Waskita Karya Tbk, sebagai BUMN konstruksi dengan status terbuka (Tbk) yang membukukan utang bernilai fantastis.

Dari laporan keuangan per 31 Maret tahun ini, WIKA mencatatkan utang jangka pendek sebesar Rp34,07 triliun. Sedangkan liabilitas jangka panjang senilai Rp21,69 triliun.

Pada Kuartal I/2023, WIKA rugi bersih hingga Rp521,26 miliar. Capaian ini ambruk sebesar 39,124 persen dibanding realisasi periode yang sama tahun sebelumnya yang mendulang laba sebesar Rp1,33 miliar.

Namun pendapatan tersebut tergerus beban pokok yang naik signifikan sebesar 43,44 persen dari Rp2,8 triliun di kuartal I-2022 menjadi Rp4,02 triliun.

Ditambah lagi beban usaha tiga bulan pertama ini yang membengkak luar biasa, yakni 200,44 persen menjadi Rp236,81 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu Rp78,82 miliar. Sehingga laba usaha kuartal I ini merosot drastis menjadi Rp86,30 miliar dari sebelumnya Rp279,30 miliar.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut