Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Erick Thohir Ungkap Cabor Targetkan 120 Emas di SEA Games 2025, Lampaui Target Pemerintah
Advertisement . Scroll to see content

Bunga Tertinggi di Dunia, Erick Thohir: Ada Skenario Cari Uang di Sewa Pesawat Garuda

Senin, 15 November 2021 - 18:52:00 WIB
Bunga Tertinggi di Dunia, Erick Thohir: Ada Skenario Cari Uang di Sewa Pesawat Garuda
Menteri BUMN Erick Thohir ungkap ada skenario cari uang di sewa pesawat Garuda. (Foto: Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan ada skenario mencari keuntungan pribadi dalam pengadaan pesawat PT Garuda Indonesia. Ini menyusul tingkat bunga sewa pesawat armada yang paling tinggi di dunia. 

Erick mengatakan, bunga sewa pesawat Garuda Indonesia mencapai 28 persen dari rata-rata bunga sewa di pasar global yang hanya 6 persen. 

"Akhirnya juga kita paling mahal sewa pesawatnya di dunia, 28 persen yang rata-rata dunia, itu 6 persen daripada cost operasional. Ini ada skenario mencari uang di sewa-sewa pesawat," kata Erick, Senin (15/11/2021). 

Dia menegaskan, hal itu terbukti. Pasalnya, sejumlah oknum yang terlibat dalam sewa pesawat telah ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka.

"Itu sudah terbukti, KPK sudah memenjarakan," ujarnya. 

Dia juga mencatat ada upaya 'uang balik' akibat mahalnya harga dan bunga sewa pesawat. Meski begitu, asumsi ini belum dibuktikan. 

"Yang kemahalan yang tidak terbukti ada unsur uang balik, yaitu bodohnya kita negosiasinya. Karena itu apa? Sejak awal bisnis model Garuda dan Citilink harus kembali ke market lokal," ujarnya. 

Garuda Indonesia diakui oleh Kementerian BUMN sedang berada di ambang kebangkrutan. Seperti diketahui maskapai pelat merah itu terlilit utang ratusan triliun rupiah di tengah pandemi Covid-19.

Jika skema restrukturisasi utang yang menjadi opsi Kementerian BUMN tidak disepakati oleh kreditur maka Garuda akan dinyatakan pailit.

Sementara itu, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengakui sejak awal permasalahan bunga biaya sewa pesawat sudah diketahui. Hal itu pun langsung didiskusikan antara manajemen dan lessor. Meski begitu, lessor berhasil mematok bunga sewa pesawat Garuda Indonesia hingga mencapai 24,7 persen atau empat kali lipat paling tinggi di dunia.

"Dari awal kami bergabung dan melihat, di hari pertama juga kami melihat ini ada problem (sewa pesawat) ini harus dibicarakan. Karena ini very serious karena kita nomor satu paling tinggi," ucap Irfan. 

Di awal pembicaraan kedua pihak, perusahaan penyewa justru mempertegas patokan bunga sewa yang diberikan kepada maskapai penerbangan pelat merah itu, di mana bunga yang diberikan untuk memperoleh keuntungan bisnis. 

Namun, sejak 2012-2014 masing-masing pesawat yang sudah disewakan lessor tidak dikenakan bunga. Emiten dengan kode saham GIAA justru membayar sewa bulanan dengan jangka waktu sewa selama 8-12 tahun lamanya. 

Kendati demikian, Irfan enggan merinci secara pasti waktu pemberlakuan bunga sewa pesawat sebesar 24,7 persen yang ditetapkan lessor. Menurutnya, pada 2020, tunggakan manajemen kepada lessor mencapai 854 juta dolar AS atau setara Rp12 triliun. Nilai itu merupakan harga sewa dan di luar bunga sewa.

"Sebesar 854 juta dolar AS ini sewa yang kami tidak bayar, tidak dikenakan bunga sama sekali. Yang utang 854 juta dolar AS ini sewa pesawat bulanan yang kita tidak bayar, jadi seperti sudah tertunggak, jadi tidak ada isu soal bunga. Jadi 854 juta dolar AS di 2020," tuturnya.

Meski tak membayar tunggakan, Irfan dan timnya tak kehilangan akal. Pada Januari 2021 lalu, mereka berhasil bernegosiasi dengan sejumlah lessor untuk menurunkan harga sewa pesawat, tetapi tidak dibayarkan lagi. 

"Kita sempat melakukan negosiasi terhadap sewa pesawat, jadi ada penumpang sekitar 20-30 persen. Di Januari 2021, sudah turun harga sewa pesawatnya, tetap tidak kita bayar sewa pesawat sampai sekarang," ucapnya.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut