Buruh Mogok Kerja, 25 Persen Produksi Migas di Norwegia Terancam
Saat ini, sekitar 169 anggota Lederne mogok kerja di empat titik: Johan Sverdrup, Gudrun, Gina Krog milik Equinor dan Gjoa milik Neptune Energy. Per 10 Oktober, mogok kerja juga akan dilakukan oleh 93 anggota serikat lainnya di Krstin, Oseborg Sor, Oseborg Ost (Equinor) dan Ekofisk Bravo (ConocoPhillips).
Asosiasi Migas Norwegia menyatakan, mogok terjadi karena tuntutan Lederne soal kesetaraan gaji dan kondisi kerja antara pekerja offshore dan onshore merupakan suatu hal yang baru. Lederne menuntut perluasan perjanjian atau perjanjian baru.
"Kedua opsi itu jauh di luar ketentuan regulasi dan kesepakatan bersama. Asosiasi Migas Norwegia tidak dapat menerima perluasan atau perjanjian baru," katanya.
Menurut Asosiasi, tawaran sudah diberikan dan diterima dua serikat buruh terbesar di Norwegia, Industri Energi dan Safe. Kedua serikat tersebut memiliki 85 persen anggota. "Permintaan dari Lederne sebaliknya terlalu tinggi dari apa yang disetujui," katanya.
Aksi mogok kerja itu membuat enam lapangan migas offshore terhenti. Asosiasi Migas Norwegia memprediksi ada penurunan produksi harian 8 persen, setara 330.000 barel setara minyak per hari.
Editor: Rahmat Fiansyah