BEIJING, iNews.id - China menangguhkan beberapa perdagangan dengan Taiwan. Ini sebagai balasan atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan.
Pembatasan perdagangan tersebut termasuk penangguhan impor buah dan ikan dari Taiwan, dan ekspor pasir alam, yang merupakan komponen kunci untuk produksi chip semikonduktor ke negara tersebut. China merupakan mitra dagang terbesar Taiwan, dengan perdagangan bilateral senilai 273 miliar dolar AS pada tahun lalu, menyumbang 33 persen dari perdagangan negara itu dengan seluruh dunia.
Waka BGN Instruksikan Peternak, Petani, UMKM, hingga Koperasi Jadi Pemasok Bahan MBG
Para ahli khawatir tentang dampak meningkatnya ketegangan antara dua negara, yang mungkin terjadi pada indistri semikonduktor. Taiwan merupakan pemimpin global dalam pasokan chip semikonduktor, yang merupakan komponen penting untuk hampir semua elektronik modern, mulai dari mobil, kulkas hingga ponsel.
Administrasi Bea Cukai China mengatakan, mereka akan menangguhkan impor buah jenis jeruk dan beberapa jenis ikan dari Taiwan. Dalam pernyataan terpisah, pejabat Bea Cukai China mengatakan, penangguhan impor buah-buahan adalah hasil dari pengendalian hama dan residu pestisida yang berlebihan, sedangkan penangguhan impor seafood terkait dengan penyebaran Covid.
Perbankan China Berpotensi Rugi Rp5.280 Triliun karena Krisis Properti
"Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan telah memicu kemarahan China," kata analis dari ING Group, dikutip dari CNN Business, Kamis (4/8/2022).
China sebelumnya telah melarang impor beberapa produk Taiwan di tengah meningkatnya ketegangan. Tahun lalu, China melarang impor nanas dari pulau itu diikuti oleh beberapa jenis apel di akhir tahun dengan alasan pengendalian hama.
Gagal Penuhi Kewajiban, Evergrande Diperintahkan Bayar Rp16 Triliun ke Penjamin
Awal tahun ini, mereka juga melarang ikan kerapu Taiwan, produk makanan laut bernilai tinggi dari Taiwan. Alasannya karena terdeteksi beberapa obat terlarang.
Sementara pengumuman Beijing baru-baru ini bertepatan dengan perjalanan Pelosi ke Taiwan, dan setelah Beijing mengeluarkan peringatan keras mereka akan mengambil tindakan balasan.
Militer negara itu mengatakan, setelah kunjungan Pelosi mereka meluncurkan serangkaian operasi militer yang ditargetkan untuk melawan situasi. Pada konferensi pers Rabu (3/8/2022), juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan, pasukan separatis AS dan Taiwan harus bertanggung jawab dan membayar harga atas kesalahan yang mereka lakukan.
Komentarnya muncul setelah dia ditanya apakah penangguhan ekspor terbaru dimaksudkan untuk menghukum Taiwan atas kunjungan Pelosi. Namun dia menolak untuk menjawab secara langsung, dengan mengatakan, "Tolong tanyakan departemen terkait yang bertanggung jawab."
Adapun kunjungan Pelosi terjadi di saat yang menegangkan bagi China. Partai Komunis akan menjalani perombakan kepemimpinan pada kongres partai ke-20 musim gugur ini. Presiden China Xi Jinping diperkirakan akan menjalani masa jabatan ketiga yang bersejarah dalam pertemuan tersebut.
Ketegangan domestik tinggi karena ekonomi negara itu telah merosot ke pertumbuhan terendah dalam lebih dari dua tahun di tengah lockdown Covid dan pasar properti yang merosot. Pengangguran kaum muda telah melonjak ke rekor tertinggi. Protes sosial meningkat karena krisis hipotek nasional dan serangkaian skandal bank pedesaan.
Editor: Jujuk Ernawati
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku