Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kesepakatan KTT APEC Bangkok Dorong Industri Properti Terapkan Konsep Hijau
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Konsultan properti, Colliers International Indonesia menyatakan kebijakan Bank Indonesia (BI) membebaskan maksimum nilai kredit (loan to value atau LTV) kepada perbankan tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap sektor properti.

"Relaksasi LTV tidak akan berdampak signifikan terhadap pasar properti apabila tidak diikuti dengan kebijakan-kebijakan pendukung lainnya dari berbagai pihak terkait," kata Senior Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto di Jakarta, Rabu (4/7/2018).

Dia mengatakan, salah satu kebijakan yang terkait dengan sektor properti yaitu suku bunga perbankan. Saat ini, posisi BI mengarah pada pengetatan moneter meski diimbangi dengan pelonggaran makroprudensial. Dia pun memahami langkah BI menaikkan suku bunga acuan demi menstabilkan rupiah.

Ferry juga mengatakan, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Real Estate Indonesia (REI) Jakarta pada tahun 2018, yang menjadi perhatian utama sektor properti yaitu masalah pajak, perizinan, dan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR).

Pengamat properti, Panangian Simanungkalit menyambut baik keputusan bank sentral memberi peluang perbankan untuk membebaskan uang muka untuk pembeli rumah pertama. Namun, BI dinilainya terlambat.

"Bank Indonesia terlambat melakukan antisipasi. Dulu KPR lagi bagus-bagusnya dinaikkan LTV-nya. BI tidak terlalu memahami pasar dengan cermat karena banyak sektor diperhatikan,” kata Panangian kepada iNews.id.

Dia tidak dapat memastikan seberapa besar efek dari pelonggaran LTV tersebut. Kredit properti di Tanah Air saat ini masih rendah sehingga kebijakan ini perlu dilihat perkembangannya dalam beberapa waktu ke depan.

"Positif saja karena merangsang orang membeli rumah. Kalau efektif atau tidak kami nggak bisa bilang dulu karena pasar properti sekarang lagi terkoreksi. Tapi di tengah suku bunga dinaikkan dan dilonggarkan ini pasti membuat hal positif," kata dia.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut