Cukup 2 Persen Kekayaan Elon Musk Bisa Atasi Kelaparan di Dunia
NEW YORK, iNews.id - Direktur Program Pangan Dunia (WFP) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) David Beasley mengatakan, orang sangat kaya dunia, seperti Elon Musk dan Jeff Bezos bisa membantu mengatasi kelaparan dunia hanya dengan menyumbangkan sebagian kecil dari kekayaan mereka.
Menurutnya, jika pendiri Tesla Elon Musk menyumbangkan 2 persen saja kekayaannya atau sekitar 6 miliar dolar AS atau setara Rp85 triliun, maka sudah bisa membantu 42 juta orang yang kelaparan di dunia.
"Sebesar 6 miliar dolar AS untuk membantu 42 juta orang yang benar-benar akan mati jika kita tidak menjangkau mereka. Ini tidak rumit," kata dia, dikutip dari CNN Business, Kamis (28/10/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, Musk memiliki kekayaan bersih hampir 289 miliar dolar AS atau setara Rp4.093 triliun. Institute for Policy Studies dan American for Tax Fairness melaporkan, kekayaan bersih miliarder AS naik hampir dua kali lipat sejak pandemi Covid-19 dimulai, mencapai 5,04 triliun dolar AS pada Oktober.
Beasley menuturkan, beberapa krisis yang terjadi, seperti pandemi Covid-19 dan perubahan iklim membuat sejumlah negara menghadapi kelaparan. Menurut laporan WFP, setengah dari populasi Afghanistan sebanyak 22,8 juta orang menghadapi krisis kelaparan akut.
Jumlah pengangguran yang meningkat dan krisis likuiditas membuat negara itu berada di ambang krisis kemanusiaan dan 3,2 juta anak di bawah usia 5 tahun berisiko mengalami kekurangan gizi.
"Sebagai contoh, Amerika Serikat dan wilayah di Amerika Tengah, dry corridor crisis seperti Guatemala, Honduras, El Salvador, dan Nikaragua, kami memberi makan banyak orang di sana dan iklim berubah dengan badai dan banjir bandang. Itu menghancurkan," tuturnya.
Di Ethiopia, WFP memperkirakan 5,2 juta orang sangat membutuhkan bantuan makanan di wilayah Tigray, di mana Perdana Menteri Abiy Ahmed telah memimpin serangan besar-besaran terhadap Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) sejak tahun lalu. Akibatnya, ribuan warga sipil tewas, dan lebih dari 2 juta orang mengungsi.
WFP telah berjuang mendapatkan pasokan makanan untuk membantu mengatasi krisis pangan di wilayah tersebut. Namun, kemampuan mereka terbatas.
"Saya tidak tahu dari mana mereka mendapatkan makanan. Kami kehabisan bahan bakar. Kami kehabisan uang tunai untuk membayar orang-orang kami. Kami juga kehabisan uang dan tidak tidak bisa memasukkan truk," ucap Beasley.
Editor: Jujuk Ernawati