Defisit Neraca dan Utang Rp139 Triliun, Garuda Indonesia Bangkrut Secara Teknikal
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini menyebut, kasus korupsi masa lalu di internal emiten penerbangan pelat merah menyebabkan harga sewa pesawat menjadi lebih tinggi. Saat ini biaya sewa pesawat empat kali lebih besar di atas rata-rata harga sewa secara global.
"Kalau kita membandingkan antara aircraft rental cost dengan revenue-nya Garuda yang paling terbesar. Aircraft rental cost dibagi revenue mencapai 24,7 persen atau empat kali lebih besar diantara rata-rata global," ucapnya.
Adapun permasalahan yang membuat keuangan perusahaan berdara-dara adalah korupsi, mark-up nilai pesawat, penerimaan suap dan pencucian uang di tahun 2011-2012.
Lalu operasional pesawat yang digunakan bagi kepentingan pribadi dan manajemen, hingga laporan keuangan fiktif di tahun 2018, ikut menyebabkan keuangan perusahaan berdara-darah.
"Kita mengetahui ada kasus korupsi yang sudah diputuskan KPK, dimana itu nilai market pesawat, dan sebagainya, itu menjadi hal utama, di masa lalu, dan ini juga menyebabkan kontrak-kontrak dengan lessor Garuda ini cukup tinggi dibandingkan dengan airlines yang lainya," tuturnya.
Editor: Aditya Pratama