Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Deli Siapkan Produk Alat Tulis Berkualitas Tinggi untuk Pasar Indonesia dan Asia Tenggara
Advertisement . Scroll to see content

Dilema Pengusaha Tekstil: Sulit Ekspor, Bersaing dengan Produk Impor di Dalam Negeri 

Kamis, 12 Januari 2023 - 15:14:00 WIB
Dilema Pengusaha Tekstil: Sulit Ekspor, Bersaing dengan Produk Impor di Dalam Negeri 
Industri tekstil dan produk tekstil tengah kebingungan mencari pasar. Permintaan dari negara tujuan ekspor melemah, bersaing dengan produk impor di dalam negeri. (Foto: Ilustrasi/SINDOnews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Asosiasi Produsen Serta dan Benang Filament Indonesia (APSYFI), Redma Gita Wirawasta meyebut, saat ini industri tekstil dan produk tekstil tengah kebingungan mencari pasar. Pasalnya, permintaan dari beberapa negara tujuan ekspor melemah, dan berjualan di pasar domestik harus bersaing dengan produk impor

Dia mengatakan, pemerintah perlu segera membatasi barang impor yang masuk. Sebab, pasar domestik menjadi salah satu tumpuan untuk industri dalam negeri bertahan di kala suramnya ekonomi yang sudah banyak diramalkan.

"Pasar domestik ini kan jadi faktor utama, karena konsumsi masih cukup ada walaupun terdapat pelemahan sedikit," ujar Wirawasta dalam acara Market Review IDXChannel, Kamis (12/1/2/23).

Wirawasta menambahkan, saat ini beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor mengalami pelemahan ekonomi yang mengakibatkan permintaan menurun. Negara-negara di Asia Tenggara yang mempunyai populasi cukup besar, akhirnya menjadi pasar yang cukup seksi untuk berjualan.

"Kita sangat berharap pemerintah perlu intervensi agar pasar kita tidak dipenuhi oleh produk impor," tuturnya.

Wirawasta menjelaskan, saat beberapa negara di Asia seperti China, pemerintahnya cukup agresif dan sangat mendukung agar produknya di jual ke pasar ekspor. Hal itu yang seharusnya menjadi pertimbangan pemerintah untuk menjaga pasar domestik agar pasar domestik tidak dibanjiri oleh produk impor, dan produk lokal hanya jadi barang pengadaan Kementerian/Lembaga saja.

"China sangat agresif, bahkan Pemerintah memfasilitasi jualan di Indonesia, mereka juga memfasilitasi pengusaha untuk dagang di Vietnam dan lainya, kita kalah agresif untuk hal itu, bahkan kita cenderung memfasilitasi mereka untuk berjualan disini (Indonesia)," ucapnya.

"Berikutnya memang jadi masalah peredaran yang semi ilegal, ini sangat memukul kita, banyak produk yang tidak membayar bea masuk, tidak bayar pajak, sedangkan kita (pengusaha dalam negeri) harus bayar PPN dan pajak lainnya, ini yang kita minta pemerintah untuk menanggulangi produk yang ilegal, jadi tidak fair untuk berkompetisi dalam negeri," sambungnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut