Disanksi AS dan Eropa, Kekayaan Miliarder Rusia Justru Bertambah dalam Setahun Terakhir
Dana Moneter Internasional bulan ini menaikkan perkiraan pertumbuhan Rusia pada 2023 menjadi 0,7 persen dari sebelumnya 0,3 persen, tetapi menurunkan perkiraan 2024 menjadi 1,3 persen dari 2,1 persen, dengan prediksi bahwa kekurangan tenaga kerja dan eksodus perusahaan Barat akan merugikan ekonomi Rusia
Beberapa komoditas yang menyumbang pendapatan bagi para miliarder Rusia antara lain, minyak Ural dengan harga rata-rata 76,09 dolar AS per barel pada tahun 2022, naik dari 69 dolar AS pada tahun 2021. Harga pupuk juga tinggi tahun lalu.
Hal itu, membuat sejumlah miliarder Rusia menambah pundi-pundi kekayaan, antara lain:
- Andrey Melnichenko, yang menghasilkan banyak uang dari pupuk, terdaftar sebagai orang terkaya Rusia oleh Forbes dengan perkiraan kekayaan 25,2 miliar dolar AS atau Rp374,094 triliun, lebih dari dua kali lipat dari perkiraan kekayaannya tahun lalu.
- Vladimir Potanin, presiden dan pemegang saham terbesar Nornickel, produsen paladium dan nikel olahan terbesar di dunia, menduduki peringkat kedua terkaya di Rusia dengan kekayaan 23,7 miliar dolar AS atau Rp351,826 triliun.
- Vladimir Lisin, yang mengendalikan pembuat baja NLMK dan menduduki peringkat tahun lalu sebagai orang terkaya Rusia, berada di urutan ketiga dalam daftar Forbes Rusia dengan kekayaan 22,1 miliar dolar AS atau Rp328,074 triliun.
Beberaoa nama miliarder Rusia baru masuk dalam daftar Forbes, antara lain adalah pengusaha yang menghasilkan uang dari makanan ringan, supermarket, bahan kimia, bangunan, dan obat-obatan, menunjukkan bahwa permintaan domestik Rusia tetap kuat meskipun ada sanksi.
Editor: Jeanny Aipassa