Ditopang Program Covid-19, Holding BUMN Farmasi Bukukan Pendapatan Rp15 Triliun di Semester I 2021
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, mengatakan jika dilihat penjualan bersih perusahaan diluar penugasan pandemi Covid-19, peningkatan pendapatan tersebut menunjukkan kinerja Holding BUMN Farmasi masih on the track.
Hal itu, menjadi sentimen positif meski Holding BUMN Farmasi masih menghadapi tantangan untuk penjualan ekspor, karena adanya lockdown di beberapa negara tujuan, khususnya vaksin.
Demikian juga dengan penjualan dalam negeri sektor pemerintah, sesuai dengan instruksi pemerintah, bahwa saat ini, fokus pada vaksin Covid-19, termasuk dengan obat-obatan, yang digunakan untuk penanganan Covid-19.
Untuk Bio Farma, penjualan tanpa penugasan Covid-19, masih bisa mencapai Rp985 miliar, yaitu mencapai 84,39 persen dari yang ditargetkan pada Semester I 2021.
"Pencapaian ini terdiri dari penjualan ekspor yang mencapai Rp 549 miliar, dan untuk penjualan dalam negeri (pemerintah), mencapai Rp 66,39 miliar, atau baru terealisasi 59,8% dari yang dianggarkan”, ungkap Honesti dalam siaran persnya, Senin (27/9/2021).