Dorong Produktivitas Hasil Pertanian, Pemerintah Dukung Modernisasi Taksi Alsintan Lewat KUR
Total outstanding KUR hingga per 30 September 2022 mencapai sebesar Rp442 triliun dan telah diberikan kepada 37,82 juta debitur, dengan Non-Performing Loan (NPL) pada Agustus 2022 sebesar 1,27 persen. Selanjutnya, berdasarkan jenis pembiayaan, penyaluran KUR 2022 tersebut dilakukan untuk KUR Super Mikro sebesar 1,78 persen, KUR Mikro sebesar 65,79 persen, KUR Kecil sebesar 32,43 persen, dan KUR Penempatan PMI sebesar 0,0071 persen.
Selanjutnya, seiring dengan meningkatnya jumlah debitur dan tumbuhnya sektor pertanian, penyaluran KUR Pertanian juga turut mengalami peningkatan. Pada 2021, penyaluran KUR Pertanian meningkat sebesar 45,9 persen (yoy) menjadi Rp84,5 triliun dengan total debitur sebanyak 2,5 juta orang. Sedangkan untuk penyaluran KUR Pertanian hingga 30 September 2022 telah terealisasi sebesar Rp84,5 triliun dan diberikan kepada 2,1 juta debitur, dengan NPL yang relatif rendah sebesar 0,82 persen dan posisi outstanding sebesar Rp120,5 triliun.
Berdasarkan data penyaluran KUR Pertanian yang telah terealisasi tersebut, secara keseluruhan KUR yang diberikan khusus untuk penyediaan Alsintan masih relatif kecil sehingga perlu untuk terus didorong. Berdasarkan data 5 Penyalur KUR, realisasi KUR taksi Alsintan per September 2022 tercatat sebesar Rp66,86 miliar yang diberikan kepada 272 debitur.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi I Kemenko Perekonomian, Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi Kemenko Perekonomian, Direktur UMKM BRI, SEVP Micro Banking Mandiri, Direktur NWS BNI, Direktur Komersial dan UMKM BJB, Direktur Bisnis, Dana Jasa, dan UMKM BPD Jateng, Department Head KUR dan Program Micro BSI, serta Perwakilan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah, Perwakilan Perhimpunan Bank Umum Nasional.
Editor: Jujuk Ernawati