Duh! RI Butuh Impor Garam 500.000 Ton Jelang Bulan Puasa
JAKARTA, iNews.id - Indonesia membutuhkan impor garam sekitar 400 sampai 500.000 ton menjelang bulan puasa pada Maret mendatang. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman dalam Market Review IDX Channel hari ini, Senin (19/2/2024).
Awalnya, Adhi memastikan bahwa stok produk pangan dan olahan menjelang Ramadan telah mencukupi bahkan hingga ke pelosok daerah. Namun , untuk garam dan beras pecah kulit, Indonesia masih harus mengimpornya.
"Kebutuhan garam kita sebetulnya sangat kecil sekali kalau dari persentase di produk ya, apalagi dari harga pokok. Tapi kita bisa bayangkan tanpa garam akan sulit kita menerima rasa yang sudah menjadi standar kebutuhan konsumen kita. Apalagi untuk ekspor ya, itu kita sangat membutuhkan bahan baku tersebut," tutur Adhi.
Adhi juga menambahkan, meski Indonesia negara pesisir, namun tidak semua air laut bisa menjadi garam. Menurutnya, diperlukan spek khusus dari industri makanan dan minuman untuk menyerap garam lokal tersebut.
"Tapi tidak semua bisa karena speknya berbeda. Terutama spek NACL, kemudian MG-nya, CA-nya dan lain sebagainya itu agak berbeda untuk kebutuhan-kebutuhan khusus tersebut. Kira-kira kita butuh sekitar 400-500.000 ton yang harus diimpor ya," ucapnya.