Ericsson hingga Nokia Umumkan Rencana Hengkang dari Rusia
Adapun Ericsson menerapkan cuti berbayar kepada karyawannya di Rusia pada awal tahun ini. Perusahaan mencatat provisi 900 juta crown (95 juta dolar AS) pada kuartal pertama untuk penurunan nilai aset dan biaya luar biasa lainnya yang terkait dengan pemindahan tersebut.
Ericsson memiliki sekitar 400 karyawan di Rusia dan mengatakan akan memberikan dukungan keuangan kepada mereka yang terkena dampak.
Nokia memiliki sekitar 2.000 karyawan di Rusia. Perusahaan menjelaskan, aktivitasnya yang tersisa di negara itu terkait dengan pemeliharaan terbatas jaringan penting untuk mematuhi kewajiban kontrak dan kemanusiaan.
Ketika Ericsson dan Nokia keluar dari Rusia, operator seluler negara itu MTS dan Tele2 akan menjadi lebih bergantung pada perusahaan China seperti Huawei dan ZTE.
Harian Rusia Kommersant pertama kali melaporkan keluarnya Ericsson dan mengatakan beberapa staf pendukungnya akan pindah ke perusahaan baru yang akan didirikan oleh manajer di Rusia.
Editor: Aditya Pratama