Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Museum Reog Ponorogo Viral di Medsos, Ini Lokasi dan Keistimewaannya!
Advertisement . Scroll to see content

ESDM Buka Suara soal 10 Pegawai Terdakwa Korupsi Tukin Rp27,6 Miliar

Jumat, 03 November 2023 - 21:54:00 WIB
ESDM Buka Suara soal 10 Pegawai Terdakwa Korupsi Tukin Rp27,6 Miliar
Sebanyak 10 pegawai Ditjen Minerba Kementerian ESDM didakwa merugikan keuangan negara Rp27,6 miliar terkait kasus korupsi tukin. (Foto: Nur Khabibi)
Advertisement . Scroll to see content

Sebagai informasi, Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendakwa 10 pegawai Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM melakukan tindak pidana korupsi hingga merugikan negara Rp27.616.428.154 miliar (Rp27,6 miliar). Uang tersebut hasil dari pemotongan tunjangan kinerja di Kementerian ESDM.

Para terdakwa adalah Bendahara Pengeluaran, Abdullah (A); Subbagian Perbendaharaan, Priyo Andi Gularso (PAG); Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Novian Hari Subagio (NHS); Staf PPK, Lernhard Febian Sirait (LFS). 

Kemudian Bendahara Pengeluaran, Christa Handayani Pangaribowo (CHP); PPK, Haryat Prasetyo (HP); Operator SPM, Beni Arianto (BA); Penguji Tagihan, Hendi (H); PPABP, Rokhmat Annashikhah (RA); dan Pelaksana Verifikasi dan Perekaman Akuntansi, Maria Febri Valentine (MFV).

"Yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara yaitu merugikan keuangan negara sejumlah Rp27.616.428.154 atau setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut sebagaimana laporan hasil audit perhitungan kerugian keuangan negara atas dugaan tindak pidana korupsi pembayaran tunjangan kinerja pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM tahun anggaran 2020 sampai 2022 oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan," kata jaksa di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023).

Menurut jaksa, para terdakwa diduga mencairkan dana Ditjen Minerba Kementerian ESDM berasal dari tukin tahun anggaran 2020-2022 yang tidak terserap dengan memanipulasi jumlah tukin bulanan yang diterima. Caranya dengan menaikkan jumlah tunjangan kinerja dari yang seharusnya diterima dan diberikan beberapa kali setiap bulan. 

Uang sejumlah Rp27,6 miliar itu kemudian dibagi-bagikan kepada para terdakwa, berikut perinciannya:

1. Abdullah sebesar Rp355.486.628 (Rp355 juta)
2. Christa Handayani Pangaribowo sebesar Rp2.592.482.167 (Rp2,5 miliar)
3. Rokhmat Annashikhah sebesar Rp1.604.014.825 (Rp1,6 miliar)
4. Beni Arianto sebesar Rp4.169.875.090 (Rp4,1 miliar)
5. Hendi sebesar Rp1.489.944.468 (Rp1,4 miliar)
6. Haryat Prasetyo sebesar Rp1.477.066.300 (Rp1,4 miliar)
7. Maria Febri Valentine sebesar Rp999.789.121 (Rp999 juta)
8. Priyo Andi Gularso sebesar Rp4.734.066.929 (Rp4,7 miliar)
9. Novian Hari Subagio sebesar Rp1.043.268.176 (Rp1 miliar)
10. Lernhard Febian Sirait sebesar Rp9.150.434.450 (Rp9,1 miliar).

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut