Ganjar Pranowo Tawarkan Solusi Konkrit Terkait Upah Pekerja, Berikut Rinciannya

JAKARTA, iNews.id - Calon Presiden (Capres) 2024 nomor urut 3 yang didukung oleh Partai Perindo, Ganjar Pranowo menawarkan solusi konkrit terkait pengupahan pekerja. Ganjar menilai, selama ini para pekerja, pengusaha, dan pemerintah selalu merasa tidak puas dengan ketetapan pengupahan. 

Ganjar kemudian membagikan pengalamannya saat menjabat Gubernur Jawa Tengah selama 10 tahun dan berupaya keras menyelesaikan masalah pengupahan.

Baca Juga

Indonesia-EAEU FTA segera Diteken, Ekspor Komoditas Ini Berpotensi Meningkat

Menurutnya, selama ini pekerja seringkali khawatir terhadap beberapa hal jika menerima upah yang kecil, mulai dari kesehatan hingga biaya anak sekolah.

"Saya temukan empat problem, buruh takut kalau sakit, maka BPJS hadir, yang urus siapa? Negara dan perusahaan," ujar Ganjar dalam Dialog Apindo Capres 2024 bertajuk Roadmap Perekonomian Indonesia 2024-2029 di Jakarta, Senin (11/12/2023).

Baca Juga

Ganjar Pranowo Ingin Penerimaan Pajak Diurus Langsung Lembaga di Bawah Presiden

Kedua, menurut Ganjar, para pekerja takut anaknya tidak bisa sekolah. Oleh karena itu, pihaknya menggratiskan sekolah negeri. Jika ada pekerja yang anaknya bersekolah di sekolah swasta dan masuk kategori keluarga miskin, akan dibantu oleh subsidi.

Baca Juga

Raih Dukungan Apindo, Ganjar: Penegakan dan Kepastian Hukum Kunci Pertumbuhan Ekonomi RI

Kemudian menurut Ganjar, para pekerja juga sering bercerita kalau mereka boros pengeluaran untuk transportasi menuju dan pulang dari tempat kerja.

"Kami buatkan subsidi, saya buat bantuan pusat, maka saya bikin TransJateng yang masuk ke kawasan-kawasan industri, kamu hanya bayar 2.000 perak," tuturnya.

Baca Juga

Di Hadapan Ratusan Pengusaha, Ganjar Komitmen Lanjutkan dan Perluas Hilirisasi

Terakhir terkait dengan akomodasi. Ganjar mengatakan, jika beberapa permasalahan pekerja diambil alih oleh pemerintah seperti formulasi yang diterapkan di Jawa Tengah, maka dia yakin indeks kebahagian pekerja bisa meningkat.

"Kalau ditanya, disurvei, dia (pekerja) bisa menambah performa surveinya dari sisi indeks kebahagiaan pekerja," ucapnya.

Editor: Aditya Pratama