Garuda Indonesia Targetkan Restrukturisasi Keuangan dan Operasional Rampung Tahun Ini
JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Irfan Setiaputra menargetkan tahapan restrukturisasi keuangan dan operasional perseroan rampung tahun ini. Tahapan restrukturisasi tertuang dalam proposal perdamaian dan sebagian tahapan telah direalisasikan.
Irfan mengatakan, dengan selesainya tahapan restrukturisasi, maka outlook kinerja Garuda Indonesia pada 2023 cukup cemerlang. Dia optimistis business plan yang dituangkan dalam proposal perdamaian bisa direalisasikan tahun ini hingga 2023 mendatang.
"Saya ingin menyampaikan bahwa kami sangat optimis bahwa business plan yang kami canangkan beberapa bulan lalu, dalam bagian proposal perdamaian kita, cukup kami yakini kami capai di tahun ini maupun di tahun depan," ujar Irfan saat konferensi pers, dikutip, Jumat (21/10/2022).
Meski demikian, terdapat beberapa catatan yang juga menjadi pertimbangan manajemen emiten dengan kode saham GIAA tersebut. Salah satu catatannya terkait dinamika ekonomi global yang dinilai berdampak pada situasi ekonomi nasional.
"Tentu saja dengan beberapa catatan, yang mudah-mudahan tidak ada dampak tambahan terhadap situasi perekonomian," kata dia.
Adapun tahapan restrukturisasi yang sudah dilakukan Garuda Indonesia adalah Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Dalam proses ini, maskapai penerbangan pelat merah itu berhasil memperoleh homologasi atau kesepakatan damai dengan kreditur.
Sementara, tahapan lain yang diharapkan bisa terimplementasikan tahun ini adalah pencairan Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp7,5 triliun dan penerbitan saham baru atau rights issue di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Irfan mencatat, prospek kinerja usaha yang kedepannya diyakini terus tumbuh positif, khususnya melalui pengembangan pangsa pasar domestik serta peluang jaringan penerbangan kargo internasional dan lini pendapatan ancillary.
Saat ini, Garuda Indonesia masih dihadapkan pada masalah fundamental terkait dengan struktur biaya yang relatif tidak ideal. Meski begitu, perusahaan memiliki beberapa strategi untuk bisa memulihkan kinerja keuangannya.
Dengan memperhatikan kondisi keuangan dan operasional, perusahaan kemudian menyusun beberapa program korporasi, di dalamnya termasuk restrukturisasi utang, operasional, dan keuangan.
Editor: Aditya Pratama