Gelar RUPS Siang Ini, Kerugian Garuda Indonesia Jadi Sorotan
Adapun pendapatan usaha Perseroan terdiri atas penerbangan berjadwal, penerbangan tidak berjadwal, dan lainnya. Penerbangan berjadwal menyumbang terbesar ke pendapatan sebesar 278,22 juta dolar AS atau lebih rendah dari sebelumnya 654,52 juta dolar AS.
Kemudian, penerbangan tidak terjadwal tercatat 22,78 juta dolar AS atau lebih tinggi dari sebelumnya 5,31 juta dolar AS, dan lainnya tercatat 52,06 juta dolar AS atau lebih rendah dari sebelumnya 108,27 juta dolar AS
Garuda Indonesia juga mencatatkan adanya kenaikan beban pemeliharaan dan perbaikan di kuartal I 2021 menjadi 159,73 juta dolar AS dibanding periode yang sama tahun lalu 128,52 juta dolar AS.
Sementara itu, beban operasional penerbangan turun menjadi 392,25 juta dolar AS dari sebelumnya 525,65 juta dolar AS, dan beban umum dan administrasi turun menjadi 46,25 juta dolar AS dari sebelumnya 72,45 juta dolar AS.
Manajemen Garuda menjelaskan, grup mengalami kerugian sebesar 385,4 juta dolar AS dan liabilitas jangka pendek grup melebihi aset lancarnya sejumlah 4,07 miliar dolar AS dan Grup mengalami defisiensi ekuitas sebesar 2,32 miliar dolar AS.
Editor: Jeanny Aipassa