Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pemerintah Siapkan Insentif Otomotif, Skema Mirip saat Covid-19
Advertisement . Scroll to see content

Hasil Kajian Kemenperin dan Indef: Rp1 Beli Produk Lokal Sumbang Rp2,2 ke Ekonomi Nasional

Jumat, 07 Oktober 2022 - 10:09:00 WIB
Hasil Kajian Kemenperin dan Indef: Rp1 Beli Produk Lokal Sumbang Rp2,2 ke Ekonomi Nasional
Menperin Agus Gumiwang mengatakan, hasil kajian Kemenperin dan Indef bahwa Rp1 beli produk lokal sumbang Rp2,2 ke ekonomi nasional. (Foto: dok Kemenperin)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, penggunaan produk dalam negeri bisa memberikan dampak yang luas bagi perekonomian nasional. Berdasarkan kajian, setiap Rp1 belanja produk lokal bisa menyumbang Rp2,2 ke perekonomian nasional. 

Dia menjelaskan, hitung-hitungan tersebut berdasarkan hasil kajian kerja sama Kemenperin dengan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) pada September 2022 lalu. Hasil simulasi model Computable General Equilibrium (CGE) menunjukkan peningkatan produk domestik bruto (PDB) sebesar 0,94 persen atau setara Rp159,25 triliun. 

“Bila terdapat transaksi produk dalam negeri (PDN) senilai Rp76 Triliun, berarti perbandingan antara nilai transaksi belanja PDN dalam pengadaan pemerintah dengan manfaat ekonomi adalah Rp72,6 triliun = Rp159,52 triliun atau Rp1 = Rp2,2,” katanya pada acara Business Matching Tahap IV: Percepatan Realisasi Belanja Produk Dalam Negeri oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan BUMN di Nusa Dua, Bali, Kamis (6/10/2022).

Dia menuturkan, penggunaan produk dalam negeri yang memberikan dampak besar itu tidak bisa dianggap main-main. Pasalnya, belanja produk dalam negeri menciptakan backward linkage dan forward linkage.

Dan untuk mendukung pencapaian seperti yang disebutkan Indef, Kemenperin pun meluncurkan tiga terobosan guna mempercepat, mempermudah, dan memperbanyak sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Pertama, memperbanyak jumlah asesor dan lembaga verifikasi penghitungan dan verifikasi besaran nilai TKDN dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP). 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut