Ikuti LIKE 2024, PLN Bangun Ekonomi Kerakyatan lewat Program Co-Firing Biomassa
Direktur Transmisi dan Perencanaaan Sistem PLN Evy Haryadi menyampaikan, hingga 2023, terdapat 46 PLTU yang telah menjalankan program co-firing dengan total penggunaan biomassa mencapai 1 juta ton dan mampu memproduksi listrik sebesar 1,04 terrawatt hour (TWh). Program ini pun dinilai mampu menurunkan emisi sebesar 1,05 juta ton CO2e sepanjang 2023.
"Kami akan terus kembangkan program co-firing ini. Kami ingin membangun kolaborasi dan semakin banyak masyarakat yang terlibat," ujarnya.

Hingga 2025, PLN menargetkan program co-firing bisa dilakukan pada 52 PLTU dengan kebutuhan biomassa mencapai 10 juta ton dan mampu menurunkan emisi sebesar 11 juta ton CO2e per tahun.
"Untuk itu, kami sangat terbuka dan siap berkolaborasi dengan masyarakat menyiapkan biomassa untuk kebutuhan program co-firing ini," tutur Evy.
Dengan kebutuhan yang ada, PLN menilai program ini akan melibatkan secara aktif 1,25 juta masyarakat dengan nilai ekonomi mencapai Rp9,43 triliun.
Adapun jenis biomassa yang telah digunakan PLN di antaranya adalah limbah replanting, tanaman kaliandra merah, gmelina, gamal, indigofera, sekam padi, tandan kosong, hingga limbah agroforestri.
Editor: Anindita Trinoviana