Incar Laba, Krakatau Steel Perkuat Efisiensi Logistik
Sebelumnya perusahaan selalu terpaku dengan satu pemasok, dimana 90 persen Slab Steel (baja lembaran setengah jadi) selalu didatangkan dari Rusia. Sejak 2016, Krakatau Steel mendiversifikasi sumber bahan baku impor lewat Korea, Jepang dan Brazil, selain Rusia.
"Jadi ada banyak sumber bahan baku dari beberapa negara. Lebih ke beauty contest dan tidak lagi ada unsur spekulatif. Kami lakukan pyramid buying, ketika harga sedang murah kami bisa beli banyak. Tapi ketika harga naik ya kami beli sedikit," tambah dia.
Selain itu, Krakatau Steel juga berupaya keras mendapatkan bahan bakar gas dengan harga yang ekonomis. Mengingat gas merupakan bahan bakar yang menunjang operasional pabrik Krakatau Steel. Adapun, efisiensi lainnya juga dikejar lewat penerapan paperless dalam segala proses bisnis.
"Pola efisiensi yang kami terapkan tahun ini masih sama dengan tahun lalu. Ditargetkan sepanjang tahun 2018 kami masih bisa mendapatkan efisiensi 7 juta dolar AS yang berasal dari sisi pengadaan logistik. Efisiensi harus ada setiap tahun," kata dia.
Sebagai upaya mendukung kinerja perusahaan tahun ini, Krakatau Steel menetapkan beberapa langkah strategis yang akan diterapkan sepanjang tahun ini. Yaitu, meningkatkan efisiensi biaya operasi, meningkatkan volume penjualan melalui perjanjian pasokan jangka panjang atau long term supply/agreement (LTSA) dengan pelanggan-pelanggan potensial serta sinergi dengan BUMN.