Inflasi Turki Cetak Rekor Tertinggi 24 Tahun, Tembus 85,5 Persen setelah Penurunan Suku Bunga
Adapun penurunan lira sebesar 44 persen pada tahun lalu dan 29 persen tahun ini penyebab utamanya adalah melonjaknya inflasi, selain meningkatnya harga energi.
Harga pakaian memimpin kenaikan bulanan dengan peningkatan sebesar 8,34 persen, diikuti harga makanan yang melonjak 5,09 persen, dan harga perabotan dan peralatan rumah tangga yang naik 4,38 persen. Sementara transportasi, termasuk harga bensin, memimpin kenaikan tahunan sebesar 117,15 persen, diikuti harga pangan mencapai 99,05 persen, serta furnitur dan peralatan rumah tangga sebesar 93,63 persen.
Perkiraan median untuk inflasi akhir tahun ini dalam jajak pendapat Reuters terbaru sebesar 70,25 persen. Sementara itu, bank sentral Turki memperkirakan mencapai 65,2 persen.
Adapun program ekonomi pemerintah memprioritaskan suku bunga rendah untuk mendorong produksi dan ekspor dengan tujuan mencapai surplus transaksi berjalan. Sedangkan indeks harga produsen domestik pada Oktober naik 7,83 persen secara bulanan, sedangkan tahunan mencapai 157,69 persen.
Editor: Jujuk Ernawati