Ini 3 Alasan Bupati Meranti Sebut Kemenkeu Diisi Iblis, Nomor 2 Terkait Sri Mulyani
Dia sampai mengirim 3 surat permohonan audiensi ke Sri Mulyani, namun tak digubris. Adil bahkan sampai mencoba mengikuti acara yang digelar Kemenkeu di Bandung demi bertemu dengan Sri Mulyani, namun usahanya gagal karena Menkeu tak hadir di acara itu.
"Saya sampai ke Bandung, saya kejar orang Kemenkeu juga tidak dihadiri oleh yang kompeten, yang hadir waktu itu entah staf, tidak tahu lah. Sampai waktu itu saya ngomong 'ini orang keuangan isinya iblis atau setan'," ungkap Adil.
3. Penghasil Minyak tapi Miskin
Adil membeberkan bahwa Kepulauan Meranti merupakan daerah penghasil minyak sejak tahun 1973. Akan tetapi, dia menyayangkan hasil kekayaan alam yang menurutnya tidak dirasakan masyarakat setempat. Hal ini, terlihat dari jumlah penduduk miskin ekstrem yang mencapai angka 25,68 persen di Riau.
"Saya kemarin dipanggil ketemu dengan Pak Tito (Menteri Dalam Negeri), minta petunjuk selaku pembina saya, saya mau menggugat Pak Jokowi, karena Meranti daerah penghasil minyak tapi miskin," ujar Adil.
Maka dari itu, dia meminta kepada pemerintah pusat untuk menghentikan pengeboran minyak di Meranti. Bahkan, dia menyebut masyarakat Meranti sama sekali tidak merasakan manfaat dari pengeboran tersebut.