Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Akses ChatGPT Terancam Diputus Komdigi, Ini Penyebabnya!
Advertisement . Scroll to see content

Ini Alasan Dibalik 1.400 Karyawan KB Bukopin Resign Massal

Selasa, 25 Januari 2022 - 14:52:00 WIB
Ini Alasan Dibalik 1.400 Karyawan KB Bukopin Resign Massal
Sekitar 1.400 karyawan PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) kompak mengundurkan diri atau resign massal sampai dengan akhir 2021, simak alasannya. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sekitar 1.400 karyawan PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) kompak mengundurkan diri atau resign massal sampai dengan akhir 2021. Program pensiun dini yang ditawarkan perusahaan menjadi alasan pengunduran diri dalam jumlah besar tersebut.

Presiden Direktur KB Bukopin, Chang Su Choi menjelaskan, saat ini Perseroan fokus pertumbuhan berbasis teknologi dan mengembangkan ekosistem IT. Salah satu yang dilakukan adalah melalui transformasi SDM dengan program penawaran pengakhiran hubungan kerja secara sukarela.

"Perusahaan sangat memperhatikan tiap karyawan yang memilih mengikuti program ini. Maka dari itu, perusahaan tetap memberikan fasilitas asuransi kesehatan bagi karyawan dan keluarga hingga 6 bulan ke depan," ujarnya, dalam keterangan resmi, Selasa (25/1/2022).

Adapun program ini terbuka bagi semua karyawan, tdak dibatasi oleh masa kerja dan usia, dan nasabah diklaim mendapat kompensasi lebih baik.

Choi menuturkan, perusahaan memberikan dukungan kepada karyawan yang akhirnya memilih untuk mengikuti program ini, yakni memberikan manfaat finansial dan non finansial dengan kompensasinya. Untuk manfaat non finansial, perusahaan memberikan pembekalan melalui pelatihan yang bisa diikuti oleh karyawan yang mengikuti program tersebut.


Bahkan, KB Bukopin memastikan pihaknya memberikan seluruh hak karyawan sesuai aturan. Karyawan yang sukarela mengundurkan diri mendapat pesangon lebih dari aturan pemerintah.

Terkait dengan akan berkurangnya karyawan ini, Choi meyakinkan bahwa tidak akan mengganggu operasional perusahaan, terutama pelayanan nasabah.

"Fokus kami adalah pelayanan nasabah. Maka pada kesempatan ini, dapat kami pastikan bahwa operasional dan pelayanan nasabah tidak akan terpengaruh," kata dia.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan sampai dengan periode 30 September 2021, Perseroan tercatat masih membukukan kerugian bersih senilai Rp361,02 miliar dengan kerugian operasional Rp78,60 miliar.

Emiten dengan kode saham BBKP ini menyalurkan kredit sebesar Rp53,93 triliun sampai dengan September 2021, turun 5 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 56,87 triliun. Sedangkan, dana pihak ketiga (DPK) Perseroan tercatat tumbuh 28 persen menjadi Rp56,47 triliun.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut