Ini Kiat PHR Tingkatkan Ekonomi Masyarakat lewat Desa Wisata
Beberapa prestasi telah diraih Desa Wisata Kampung Patin, di antaranya Juara I Nasional untuk Perguruan Tinggi Pendamping Desa Wisata (2020) dan Juara II Kategori Souvenir pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (2021).
Tidak hanya Desa Koto Masjid, program desa wisata juga dilaksanakan di Pulau Belimbing, Desa Kuok, Kampar. Pulau Belimbing menyimpan banyak potensi wisata serta kearifan lokal masyarakat yang syarat dengan budaya.
Di daerah ini, masih banyak terdapat rumah-rumah adat atau Rumah Lontiok yang sudah berusia ratusan tahun. Mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani. Unsur kebudayaan di Desa Wisata Pulau Belimbing mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat dan tidak dapat dipisahkan.
Bersama mitra pelaksana STP Riau, PHR menggelar pengembangan wisata berbasis budaya di Pulau Belimbing melalui kelompok diskusi terarah (FGD) dan sosialisasi pendamping desa wisata. Pelatihan ekonomi kreatif pembuatan dekla dan menyediakan peralatan pengupas kelapa.
Intervensi turut dilakukan di Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru. PHR dan mitra pelaksana STP Riau membuat lettering nama wisata Kreatif Kampung Bandar serta mengadakan kelompok diskusi terarah (FGD) sosialisasi, pelatihan SDM pariwisata, dan pembinaan UMKM.
Di Desa Tanjung Punak, dilaksanakan juga pembuatan lettering nama desa wisata, sapta pesona, serta pelatihan dan pendampingan homestay, kuliner dan gastronomi, tata kelola dan pemandu.
Belum lama ini, PHR juga mendukung Desa Petapahan, Kecamatan Tapung, Kampar menjadi desa wisata mandiri dan berkelanjutan. Desa ini memiliki hutan adat Bernama Imbo Putui, menjadi salah satu potensi wisata yang dapat dikembangkan sekaligus dapat menunjang perekonomian masyarakat di Petapahan. Hutan Adat Imbo Putui merupakan salah satu hutan alam yang tersisa di Provinsi Riau.