Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Respons Rosan Minta Pajak BUMN Dihapus: Gak Bisa!
Advertisement . Scroll to see content

Ini Penyebab Utang Luar Negeri BUMN Membengkak

Jumat, 28 Agustus 2020 - 23:45:00 WIB
Ini Penyebab Utang Luar Negeri BUMN Membengkak
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan penyebab jumlah utang luar negeri (ULN) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meningkat. (Foto: Sindonews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan penyebab jumlah utang luar negeri (ULN) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meningkat. Direktur Kekayaan Negara Meirijal Nur mengungkapkan peningkatan ULN BUMN karena aksi korporasi.

"Saya terus terang personally belum memantau BUMN mana yang mengalami utang luar negeri. Ketika mengalami kesulitan keuangan, apa dia membutuhkan cashflow, normal untuk memberikan leveraging, yang melihat potensi dan kemampuan lembaga itu," ujar Meirijal dalam diskusi virtual, Jumat (28/7/2020).

Dia menerangkan peningkatan ULN BUMN bukan karena ada instruksi dari pemerintah. Ini murni banyaknya aksi korporasi. "Enggak mungkin lembaga internasional memberikan pembiayaan yang enggak mampu bayar UMKM. Pemerintah enggak menyuruh BUMN untuk melakukan pinjaman itu," katanya.

Sebagai informasi, ULN BUMN meningkat 22,9 persen menjadi USD58,9 miliar pada Juni 2020. Total ULN Indonesia sendiri mencapai 408,6 miliar dolar AS atau setara Rp5.924,7 triliun (kurs Rp14.500). Angka ini terdiri atas ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 199,3 miliar dolar AS dan ULN sektor swasta termasuk BUMN sebesar 209,3 miliar dolar AS.

Berdasarkan data Bank Indonesia, Utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat kembali. Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan II 2020 tercatat sebesar 408,6 miliar dolar AS atau setara Rp 5.924,7 triliun (kurs Rp 14.500) terdiri atas ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 199,3 miliar dolar AS, dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 209,3 miliar dolar AS.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut