Ini Persiapan Pertamina untuk Terapkan Pembatasan BBM Subsidi
Di sisi lain, Nicke menyebut, Pertamina juga melakukan pendataan manual. Caranya, dengan meminta masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai penerima subsidi dengan aplikasi MyPertamina. Setelah melakukan pendaftaran, nantinya masyarakat akan mendapatkan QR Code sebagai identitas untuk membeli bensin subsidi di SPBU.
"Jadi MyPertamina itu hanya salah satu cara untuk mendapatkan QR Code, sekali saja. Satu kendaraan punya satu QR Code ketika melakukan pembelian," ujar Nicke.
Sejauh ini, ada 2 juta pendaftar QR Code penerima BBM Subsidi lewat MyPertamina. Jumlah itu baru 6,4 persen dari total populasi kendaraan.
Dari QR Code tersebut, nantinya setiap pembelian BBM Subsidi harus melakukan tapping QR Code dengan mesin pembaca oleh petugas SPBU. Apabila kendaraan tersebut lolos tapping QR Code maka isi bensin bisa dilakukan.
Nicke menjelaskan, QR Code tak selalu dalam bentuk digital. Pemilik kendaraan pun bisa mencetak QR Code-nya untuk dibaca mesin pembaca di SPBU.
"QR Code di-tapping, ini seperti jalan tol aja. Nanti terbaca, oh ini berhak atau tidak. Nanti otomatis pengaturan di dispenser otomatis off kalau tidak terbaca," ucap Nicke.
Sementara itu, Anggota Komite Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas Saleh Abdurrahman mengatakan bahwa sistem pencatatan nomor kendaraan polisi (nopol) untuk pengisian BBM subsidi untuk memudahkan pengawasan dan mencegah pengisian berulang pada hari yang sama.
"Sistem pencatatan nopol untuk bbm subsidi solar saat ini sudah berjalan, antara lain untuk memudahkan pengawasan termasuk mencegah pengisian berulang pada hari yang sama," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, kamis (8/9/2022).
Namun, sistem pencatatan pelat nomor kendaraan untuk pengisian BBM jenis pertalite belum dicanangkan.
Editor: Jujuk Ernawati