Ini Resep Selamatkan Industri Tekstil RI dari Ancaman Kebangkrutan
Seperti, insentif investasi pada sektor-sektor prioritas yang menyerap banyak tenaga kerja termasuk industri tekstil. Peningkatan skill pekerja, hingga pembaharuan teknologi untuk menunjang produktivitas mengurangi beban biaya produksi.
"Kebijakan yang mendukung industri tekstil, dari sisi produktivitas, misal insentif investasi pada sektor prioritas (termasuk industri tekstil yang memiliki penyerapan lap kerja yang banyak), peningkatan pelatihan skill pekerja, pembaruan teknologi dan modal melalui investasi," katanya.
Selain itu, pemerintah juga harus aktif untuk mencari pangsa pasar baru tujuan ekspor. Sebab saat ini beberapa negara sudah memperketat barang impor untuk melindungi pasar mereka bagi para pelaku industri di dalamnya.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa menambahkan negara-negara dengan jumlah populasi besar saat ini sudah mulai memperhatikan keberlangsungan industri tekstil. Sebab, sektor ini mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak masuk dalam kategori pekerjaan formal.
Hal ini menurutnya sekaligus menjadi upaya agar bonus demografi atau pertambahan populasi penduduk di Indonesia tidak menjadi bencana demografi dengan meningkatkan jumlah pengangguran.
"Perlu kita sadari semua, kenapa di negara populasi banyak penduduknya, industri TPT tetap dijaga, seperti di China, India, Bangladesh, Vietnam karena industri ini dapat untuk menyerap angkatan kerja lulusan SMA bahkan SMP di sektor Formal," ucap Jemmy.
Editor: Puti Aini Yasmin