Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polemik Dana Daerah Mengendap di Bank, Menkeu dan Kepala Daerah Saling Bantah
Advertisement . Scroll to see content

Jangan Sampai Tertipu! Yuk, Kenali 4 Modus Penipuan Mengatasnamakan Bank

Minggu, 27 Juni 2021 - 08:47:00 WIB
Jangan Sampai Tertipu! Yuk, Kenali 4 Modus Penipuan Mengatasnamakan Bank
Modus penipuan mengatasnamakan bank bisa lewat email, SMS atau telepon
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sejumlah masyarakat atau nasabah menjadi korban penipuan mengatasnamakan bank. Pelaku biasanya berpura-pura sebagai pegawai bank terkait dan meminta informasi pribadi nasabah untuk mendapatkan akses ke rekening tabungannya demi mendapatkan keuntungan pribadi. 

Modus penipuan ini sering terjadi dan tak sedikit korbannya. Nah, untuk menghindari modus penipuan semacam ini, kenali jenis-jenis penipuan mengatasnamakan bank yuk, seperti dikutip dari laporan OCBC NISP: 

1. Phishing 

Phishing adalah salah satu bentuk dari jenis-jenis penipuan, di mana penipu berusaha memperoleh informasi atau data sensitif, seperti nama lengkap, password, dan informasi kartu kredit/debit melalui media elektronik dengan menyamar sebagai lembaga terpercaya. 

Jenis jenis penipuan phising biasa dijumpai dalam bentuk email, pesan teks, atau telepon. Pelaku phising dalam bentuk telepon umumnya akan mengajak korban mengobrol sampai korban secara tidak sadar memberi informasi yang pelaku butuhkan. 

Sementara phishing dalam bentuk pesan teks biasa dilakukan oleh penipu dengan mengirimkan pesan palsu yang mengarahkan calon korban untuk melakukan transfer sejumlah uang. 

Pada penipuan phising email, penipu mengirimkan email kepada calon korban dengan mengatasnamakan lembaga terpercaya. Pelaku memancing korban untuk menekan link yang tercantum di dalam email, yang mengarahkan mereka untuk membuka halaman website pelaku. Pada laman palsu tersebut, alamat URL tidak sesuai dengan milik bank resmi. 

Setelah calon korban dijebak, mereka diminta untuk mengisi beberapa data pribadi. Di mana akhirnya data tersebut akan terkirim secara otomatis kepada pelaku kejahatan dan berakibat pembobolan akun rekening bank. 
 
Isi email tersebut umumnya berisi desakan seperti rekening Anda akan diblokir, keamanan akun terancam sehingga harus segera memperbarui password, hadiah yang akan hangus jika tidak segera diklaim, dan masih banyak lagi. Jika ini terjadi, korban berakhir dengan melakukan pembaharuan akun internet banking (upgrade your account).

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut