Jokowi ke Investor: Keberlangsungan IKN Nusantara Tak Perlu Ragu, Payung Hukum Jelas
JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak investor untuk berpartisipasi dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim). Menurutnya, investor tak perlu ragu dengan keberlangsungan IKN karena sudah ada regulasinya.
"Untuk keberlangsungan IKN Nusantara tidak perlu ragu, tidak perlu bimbang karena payung hukum sudah jelas, yaitu UU Nomor 3 tahun 2022. Itu sudah disetujui 93 persen dari fraksi di DPR, kurang apa lagi?" kata Jokowi dalam penjajakan pasar (market sounding) IKN Nusantara di Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Adapun komposisi pembangunan Ibu Kota Nusantara sebanyak 80 persen mengandalkan pendanaan dari investor. Sedangkan pemerintah hanya mendanai 20 persen dari kebutuhan total pembangunan IKN. Dia mengatakan, investasi di IKN terbuka lebar, dan mempersilakan para investor untuk memilih lokasi atau sektor untuk berinvestasi.
"Investasi terbuka lebar, bisa pilih mau investa apa, dimana, di kawasan inti, di kawasan health care, economic center, education center, tourism silakan," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, pembangunan IKN Nusantara menjadi salah salah satu instrumen untuk mewujudkan Indonesia emas pada 2045 atau tepat pada 100 tahun Indonesia merdeka. Investasi di IKN pun menjadi kesempatan emas karena investor akan menjadi pelaku sejarah dalam pembangunan ibu kota negara baru.
"Saya sampaikan kesempatan emas yang tidak akan terulang lagi. Ini saatnya mencatat sejarah Indonesia dan inilah saatnya melakukan lompatan, saatnya kita semua menjadi pelaku sejarah Indonesia masa depan," ucap Jokowi.
Dia pun menargetkan pada 2024 mendatang, upacara HIT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus sudah bisa dilakukan di IKN Nusantara. Dengan pembangunan IKN Nusantara makan akan menjadi Indonesia sentris, bukan lagi Jawa sentris.
"Karena Indonesia bukan hanya Jawa, Indonesia punya 17.000 pulau, hingga 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia," ucapnya.
Dia pun mengharapkan pembangunan IKN ini bisa membuat pemerataan pembangunan baru di Indonesia timur serta membuat pertumbuhan ekonomi baru.
"Saat ini 58 persen dari PDB ekonomi kita terpusatnya di pulau Jawa, populasi di Indonesia sebanyak 56 persen atau 149 juta penduduk ada di Jawa, betapa sangat terbebani dengan jumlah yang sangat besar," tutur Jokowi.
Editor: Jujuk Ernawati