Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh Wanita Keracunan Jamur Enoki, Ini Faktanya!
Advertisement . Scroll to see content

Jual TikTok atau Terancam Blokir, ByteDance Putar Otak

Senin, 03 Agustus 2020 - 17:16:00 WIB
Jual TikTok atau Terancam Blokir, ByteDance Putar Otak
ByteDance terus menjajaki semua kemungkinan dan bekerja lembur sepanjang waktu untuk menyelesaikan sengketa TikTok di Amerika Serikat (AS). (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - Pendiri dan CEO perusahaan teknologi ByteDance Zhang Yiming terus menjajaki semua kemungkinan dan bekerja lembur sepanjang waktu untuk menyelesaikan ketegangan yang semakin kuat dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait ancaman blokir aplikasi TikTok. Perusahaan yang berbasis di Beijing itu tengah mendapat tekanan dari Gedung Putih dan anggota parlemen AS dan diberikan pilihan untuk menjual operasi TikTok di AS. 

Sejauh ini, Microsoft Corp menyatakan, tertarik untuk mengakuisisi TikTok, dan pemerintahan Donald Trump memberi ByteDance tenggat waktu 45 hari untuk menyelesaikan negosiasi tersebut. ByteDance sendiri telah mencoba untuk meyakinkan regulator di Negeri Paman Sam itu atas kekhawatiran tentang penyerahan data pengguna TikTok ke pemerintah Cina. 

Hal itu dilakukan dengan menjauhkan TikTok dari operasi domestiknya, mempekerjakan hampir seribu staf di AS bahkan menunjuk veteran Walt Disney Kevin Mayer sebagai CEO TikTok sejak Mei 2020. Ketika TikTok melonjak ke puncak popularitasnya seperti sekarang, para pejabat AS mulai menyerukan penyelidikan keamanan nasional. 

Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) yang bertugas menyelidiki akuisisi luar negeri dari bisnis AS, tahun lalu membuka ulasan pembelian aplikasi Musical.ly oleh ByteDance yang kemudian digabungkan dengan TikTok.

“Meskipun kami berulang kali menekankan bahwa kami adalah bisnis yang dikelola secara pribadi, dan meskipun kami sudah berupaya keras meyakinkan mereka, CFIUS masih bersikukuh ByteDance harus menjual operasi TikTok di AS. Kami tidak setuju dengan keputusan ini,” ujar Zhang dikutip dari Bloomberg Senin (3/8/2020)

Zhang juga mengakui ByteDance sedang bernegosiasi dengan perusahaan teknologi lain, tanpa menyebut Microsoft secara langsung. Dia menyebut bahwa perusahaannya masih terlibat dalam diskusi internal dan belum memiliki keputusan akhir sejauh ini.

"Perhatian dari dunia luar perihal akuisisi TikTok dan segala macamnya mungkin akan terus menjadi rumor untuk sementara waktu," kata dia.    

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut